Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah Harus Dicegah, Korwil V Sampaikan Pesan ini ke Seluruh Guru

Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah Harus Dicegah, Korwil V Sampaikan Pesan ini ke Seluruh Guru

Ilustrasi Perundungan--

RADARUTARA.ID- Kasus perundungan atau bully antara pelajar di lingkungan sekolah masih saja terjadi dan ditemukan di beberapa daerah. Teranyar, dunia pendidikan kembali sempat dibuat heboh dengan aksi perundungan yang menimpa dan terjadi kepada pelajar di wilayah Cilacap, Jawa Tengah. 

Tentu, semua pihak berharap kasus perundungan antara pelajar di lingkungan sekolah itu jangan sampai menimpa dan terjadi kepada sekolah-sekolah lainnya, terkhusus sekolah yang ada di lingkungan Kabupaten Bengkulu Utara.

Tegas, Ketua Korwil V Ketahun dan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara, Suparji, M.Pd, tidak menginginkan aksi perundungan atau bully itu terjadi kepada sekolah-sekolah di lingkungan kerjanya.

Untuk mengantisipasi atau meminimalisir aksi perundungan di lingkungan sekolah, ini Suparji, meminta kepada seluruh sekolah melalui peran kepala sekolah (Kepsek) hingga guru agar dapat memperketat peran pengawasan di lingkungan sekolah.

BACA JUGA:Dukungan Infrastruktur dan Keberhasilan Penanganan Stunting, Tanjung Harapan Naik Status jadi Desa Mandiri

Peran pengawasan yang dimaksud Suparji, itu tidak hanya menyangkut terhadap kegiatan siswa di dalam kelas, namun seluruh bentuk aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam lingkungan sekolah juga harus terawasi secara optimal.

"Seluruh bentuk kegiatan siswa baik di dalam atau diluar kelas, harus diawasi dan didampingi oleh para guru," pintanya.

Di sisi lain, Suparji menambahkan, seluruh guru di sekolah juga harus pro aktif mengawasi seluruh siswa/i-nya sejak pagi, konkretnya sejak awal siswa masuk ke lingkungan sekolah.

"Guru harus lebih awal masuk ke sekolah dari pada siswanya. Jangan sampai datangnya guru ke sekolah lebih awal siswanya. Supaya siswa/i itu merasa lebih diperhatikan," imbuhnya.

BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Wisata Anti Kantong Bolong di Kaur Bengkulu, Ternyata Banyak Pantai yang Masih Asri

Lebih jauh, Suparji, juga menekankan kepada seluruh guru penanggung jawab di kelas atau wali kelas agar tidak membiarkan terjadinya jam kosong di kelas.

Kekosongan jam belajar di kelas, ini kata Suparji, bisa menjadi kesempatan bagi siswa/i untuk melakukan tindakan-tindakan diluar pengawasan.

"Jangan biarkan ada kekosongan jam belajar di kelas. Karena kekosongan jam belajar, itu bisa menjadi kesempatan bagi siswa/i untuk melakukan tindakan-tindakan yang seharusnya tidak dilakukan. Insya Allah, jika hal itu dapat dilakukan secara optimal. Aksi perundungan atau bully di dalam lingkungan sekolah bisa kita minimalisir dan cegah lebuh dini," demikian Suparji.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: