15 Ribu Penerima Bansos di Bengkulu Utara Dicoret Sistem, Salah Satunya Guru Bantu, Ternyata Ini Alasannya
Gafur/RU.ID- Bimtek Puskesos cluster se Kecamatan Padang Jaya tahun 2024--
RADARUTARA.ID - Tidak layak lagi sebagai penerima dana Bantuan sosial (Bansos), maka secara otomatis data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan dicoret oleh sistem di Kementerian Sosial RI.
Di Kabupaten Bengkulu Utara misalnya, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bengkulu Utara tahun ini telah mencoret sebanyak 15 KPM dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima Bansos.
Lantaran, KPM yang tersebut sudah tidak masuk dalam kategori keluarga tidak mampu atau miskin
Selain itu, ada beberapa warga yang memiliki permasalahan data, seperti halnya data penerima bansos ini sudah bertahun-tahun tidak dilakukan evaluasi dan musyawarah dengan menverpal data bansos.
"Di Bengkulu Utara setelah dilakukan validasi data dan penempelan stiker penerima bansos, setidaknya 15 ribu lebih KK dikeluarkan dari penerimaan bansos,"ungkap Agus Sudrajat, Kepala Dinsos Bengkulu Utara.
Tidak hanya itu saja, didalam sistem Sink-Ng, juga ditemukan 13 ribu data penerima bansos yang bermasalah.
BACA JUGA:5 Hal Lumrah di Indonesia tapi Malah Ilegal di Amerika, Warga +62 Harus Tahu
Bisa jadi, kata Agus, data anamoli itu dikarenakan NIK penerima bansos tidak online, NIK Ganda dan lainnya sehingga Bansos dibekukan.
Untuk memperbaiki itu semua, pihaknya telah melayangkan surat edaran ke masing-masing operator yang ada didesa, bahwa Validasi DTKS paling lambat 30 September 2023 mendatang.
"Yang kita kawatirkan, data yang anamoli jika tidak segera diperbaiki atau dipadankan dengan dukcapil, maka bansos yang selama ini diterima akan dihapus," ucap Agus.
BACA JUGA:Beredar Info, Warga Pagar Dewa Tertimpa Pohon di Pantai Panjang
Untuk mewujudkan tranparansi dan tepat sasaran bansos, pemerintah telah membuat aplikasi data ini secara automatis melalui Aplikasi Sink-Ng. Dirinya mencontohkan, ada di daerah lain terdapat penerima bansos yang terdaftar sebagai Guru Bantu Daerah(GBD), maka dengan sendirinya bantuan tersebut hangus.
"Meskipun layak menjadi penerima, Seperti PKH, BNT akan hangus jika segera tidak diperbaiki, kan jadi kasian, untuk itu update data secara berkala,"ungkap agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: