Sopir di Putri Hijau Ngeluh, Susah Dapatkan Solar hingga Barcode Banyak Diblokir, Begini Penjelasan SPBU

Sopir di Putri Hijau Ngeluh, Susah Dapatkan Solar hingga Barcode Banyak Diblokir, Begini Penjelasan SPBU

Antrean kendaraan pembeli solar subsidi di SPBU Putri Hijau--

PUTRI HIJAU, RADARUTARA.ID- Kalangan sopir di wilayah Puri Hijau mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan bio solar subsidi di SPBU Putri Hijau. Selain dipicu oleh pasokan BBM yang kerap habis.

Para sopir juga mengeluhkan soal pemblokiran Barcode yang dilakukan secara tiba-tiba. Padahal untuk mengakses atau membeli BBM khususnya jenis subsidi, itu para sopir diwajibkan melakukan scan Barcode sesuai identitas kendaraannya.

"Barcode banyak diblokir. Belum lagi solar sering habis, alasannya pengiriman sedikit," ungkap salah seorang sopir di Putri Hijau.

Terpisah manager SPBU Putri Hijau, Nur Rahman, mengatakan. Untuk pengiriman BBM ke SPBU tidak ada masalah. Hanya saja pengiriman BBM harus menyesuaikan dengan kuota yang dimiliki SPBU.

"Kalau soal pengiriman kita tidak ada kendala. Kita menyesuaikan kuota SPBU. Kalau pengiriman lebih dari kuota yang ditentukan, SPBU yang akan bertanggung jawab. Untuk pengiriman kita ambil rata-rata 8 KL," ungkap Nur Rahman.

BACA JUGA:Komplotan Maling Kembali Beraksi dan Gasak Motor Scoopy Milik Mantan Kades

BACA JUGA:5 Artis Keturunan Pahlawan Nasional, Ternyata Kakek Ashanty Pahlawan Terhormat di Bengkulu

Sementara terkait persoalan pemblokiran Barcode, kata Nur Rahman, itu merupakan kebijakan dari pusat, bukan dari pihak SPBU. Saat, ini kata Nur Rahman, SPBU hanya melayani Barcode yang aktif dan kode QR-nya sama dengan plat kendaraan yang ada di STNK.

"Itu (pemblokiran) dari pusat, bukan dari SPBU," tegasnya.

Lebih jauh ketika disinggung soal bagai mana solusi bagi kendaraan yang Barcodenya terblokir, ditegaskan Nur Rahman, tidak ada solusi.

"Kita tidak bisa memberi solusi. Karena kita juga takut mengisi BBM tidak sesuai dengan plat kendaraan dan Kode QR. Atau mungkin bisa menghubungi call center Pertamina di 135," demikian Nur Rahman.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: