Percaya atau Tidak, Tradisi Pernikahan di Indonesia Ini Merupakan Warisan Nenek Moyang

RADARUTARA.ID- Prosesi pernikahan merupakan salah satu upacara yang terbilang sakral dan dilakukan oleh pasangan yang saling mencintai. Walau saat ini banyak Prosesi pernikahan yang dilakukan dengan konsep modren dan digelar secara simpel.

Namun harus diakui, pernikahan tradisional yang kental dengan adat juga masih menjadi pilihan banyak pasangan pengantin pada saat ini.

Pernikahan tradisional atau lebih dikenal dengan pernikahan adat merupakan salah saty warisan nenek moyang yang masih dijaga kelestariannya sampai saat ini. 

Karena dibalik itu semua ada nilai budaya bahkan nilai magis yang terdapat di rangkaian pernikahan tradisional tersebut, jadi tak ada salahnya jika prosesi pernikahan secara adat merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan.

BACA JUGA:Kata Mbah Moen, Bukan Hanya Sekolah Bagus, Orang Tua Juga Tidak Boleh Melupakan Hal Ini Jika Ingin Anak Sukses

Berikut ini beberapa tradisi pernikahan yang masih terus dilaksanakan ditengah gempuran konsep pernikahan secara modren yang lebih simpel dan tidak panjang.

1. Pingitan Suku Jawa

Bukan hanya terkait pernikahan, namun sudah menjadi rahasia umum jika suku Jawa memang mempunyai banyak sekali tradisi yang masih melekat dan terus dilestarikan sampai saat ini. 

Salah satunya tradisi pernikahan yang masih dijalankan adalah Pingitan, yang sering dilakukan sebelum hari pernikahan. Dimana calon pengantin wanita dilarang keluar rumah dan bertemu denga calon penganti pria.

Bahkan selama proses Pingitan mempelai pengantin wanita diharuskan merawat diri baik dengan luluran, puasa ataupun konsumsi minuman yang berkhasiat menambah stamina. Tradisi pingitan ini juga berfungsi untuk memberikan waktu istirahat kepada calon pengantin, agar siap menghadapi dunia baru setelah pernikahan nantinya.

BACA JUGA:Bongkar Rahasia Perjodohan Menurut Hari, Senin dan Sabtu Berkah Melimpah

2. Kawin culik di Suku Sasak

Suku Sasak di Lombok memiliki tradisi pernikahan yang disebut dengan tradisi kawin culik, dimana mempelai pria akan menculik pasangannya sebagai bagian dari upacara pernikahan.

Namun aksi ini harus dilakukan atas persetujuan kedua pihak dari mempelai lelaki dan perempuan, namun tetap harus tanpa sepengetahuan orang tua pengantin perempuan. Tradisi ini mengandung rasa romantis dari kedua sisi dan juga untuk menguatkan semangat perjuangan dalam membangun hubungan.

Sumber: