Abrasi Pantai Semakin Jadi, Desa di Bengkulu Utara Ini Terancam Rata dengan Air Laut
Abrasi Pantai Semakin Jadi, Desa di Bengkulu Utara ini Terancam Rata dengan Air Laut--
KETAHUN, RADARUTARA.ID- Abrasi air laut yang terjadi di wilayah pesisir pantai Desa Urai, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara semakin jadi dan meluas. Tidak sedikit masyarakat di Desa Urai yang harus meninggalkan tempat tinggal lamanya dan mencari tempat tinggal baru.
Ini, terjadi karena abrasi air laut yang berlangsung di wilayah pesisir pantai Urai sudah semakin dekat dan sempat merusak beberapa bangunan rumah milik masyarakat setempat.
Kades Urai, Nodi Haryanda, mengatakan, hingga saat ini. Abrasi yang terjadi di wilayah pesisir pantai desanya, itu terus meluas. Total kata Kades, ada dua wilayah dusun yakni dusun II dan III di desanya yang terdampak langsung oleh abrasi air laut tersebut.
BACA JUGA:5 Km Jalinbar Pesisir Pantai Urai Diperbaiki, Arus Lalin Dipastikan Tetap Lancar
BACA JUGA:Virus Jembrana Mulai Serang Ternak, Begini Awal Gejalanya
"Sebagian masyarakat di dusun II dan III ada yang memilih tetap bertahan, ada juga yang memutuskan untuk pindah atau mencari lokasi baru. Ini, terjadi karena abrasi yang terjadi kepada pesisir pantai kita semakin meluas," ungkap Kades.
Nodi pesimis, apa bila abrasi tidak segera ditangani. Maka sebagian besar masyarakat di dusun II dan III di desanya, itu akan kehilangan tempat tinggalnya.
"Tidak hanya masyarakat yang akan kehilangan tempat tinggalnya. Tapi infrastruktur jalan milik pemerintah juga terancam rata oleh air laut. Karena jarak abrasi yang terjadi saat, ini sudah sangat dekat dengan badan jalan milik negara," pungkasnya.
Masih Nodi, ada beberapa solusi yang dapat diupayakan oleh pemerintah dalam menangani abrasi yang terjadi di desanya. Solusi pertama, pemerintah harus segera membangun fasilitas pemecah ombak. Dan solusi kedua, pemerintah dapat melakukan relokasi kepada seluruh masyarakat yang terdampak abrasi.
"Dari dulu kita sudah ajukan, bahkan sudah beberapa kali ditinjau dan dijanjikan akan dibangun pemecah ombak. Tapi sampai sekarang belum terealisasi. Terbaru, kita sedang berusaha meminta diskresi dari pemerintah daerah bahkan, pusat untuk mengenclavekan lahan tidur di areal HGU PTPN7 sebagai tempat relokasi masyarakat yang terdampak abrasi," demikian Kades.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: