Ungkit Royalti dari Pertambangan, Kades Minta Pemprov Tuntaskan Pembangunan Jalan di Pondok Bakil

Ungkit Royalti dari Pertambangan, Kades Minta Pemprov Tuntaskan Pembangunan Jalan di Pondok Bakil

Jalan penghubung Desa Pondok Bakil dan Desa Gunung Payung yang kondisinya rusak parah--

ULOK KUPAI, RADARUTARA.ID- Kades Pondok Bakil, Kecamatan Ulok Kupai, Firman Aswandi, mempersoalkan pembayaran royalti dari hasil pertambangan kepada Pemprov Bengkulu.

Menurut Firman, sudah berpuluh tahun lebih. Pemprov Bengkulu mendapatkan atau menerima pembayaran royalti dari hasil pertambangan yang beroperasi di wilayah desanya Pondok Bakil.

Akan tetapi, pembayaran royalti yang diterima oleh Pemprov Bengkulu itu tidak pernah dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat khususnya desa penyangga di wilayah kerja perusahaan penghasil pertambangan batu bara PT Injatama.

"Sudah berapa banyak royalti yang dibayarkan perusahaan pertambangan seperti PT Injatama ke Pemprov Bengkulu? Tapi hasilnya sampai sekarang tidak pernah dirasakan oleh masyarakat khususnya kami di Desa Pondok Bakil yang bertahun-tahun harus menanggung kerusakan infrastruktur jalan," ungkap Kades.

 

Firman berharap, royalti yang rutin disetor oleh perusahaan kepada pemerintah itu dapat dialokasikan untuk mendukung pembangunan infrastruktur jalan khususnya kepada desa penyangga di wilayah perusahaan penghasil pertambangan seperti di Desa Pondok Bakil.

Firman, mengatakan, sejak PT Injatama beroperasi hingga memperluas wilayah pertambangannya ke Desa Pondok Bakil. Sampai hari, ini tidak ada dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat setempat.

Minimal lanjut Firman, perusahaan dapat bertanggung jawab atas kerusakan akses jalan Pemprov yang selama ini harus rusak akibat dampak aktivitas pertambangan.

Khususnya sisa jalan yang belum teraspal dari Desa Gunung Payung ke Pondok Bakil yang total volumenya diperkirakan mencapai 3 Km.

"Desakan kami hari ini tidak lain. Kami hanya menuntut perusahaan dan Pemprov Bengkulu agar dapat menyelesaikan pengaspalan jalan milik provinsi dari Gunung Payung ke Pondok Bakil yang saat ini masih tersisa 3 Km. Karena keberadaan akses jalan provinsi itu menjadi bagian urat nadi masyarakat," demikian Kades. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: