KKT Bencoolen Klaim Kepengurusan Tabut Yang Sebenarnya
Bang Ken: Mari Kita Jaga Bersama-sama
BENGKULU RU.ID - Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) Bencoolen mengklaim kepengurusan prosesi Tabut yang sebenarnya di Provinsi Bengkulu. Ini setelah dilakukannya perubahan mendasar pada AD/ART yang dituangkan dalam Keputusan Menkum dan HAM No 0000459.AH.01.08 tertanggal 11 Maret Tahun 2022, dan berita Negara RI No 021 tertanggal 14 Maret tahun 2022.
\"Berdasarkan hal inilah perlu kami sampaikan, pertama bahwa KKT Bencoolen terdiri atas pemilik Penja Pusaka Tabut, dan yang baru tergabung 10 kelompok keluarga tabut. Kemudian juru kunci Tabut hanya terdapat di Pondok Juada, Padang Jati, dan Padang karbala,\" ungkap Ketua KKT Bencoolen, Ir. Syiafril Syahbudin yang akrab disapa Mamuk, Senin (16/5).
Termasuk juga, lanjut Mamuk, pemegang terompet pusaka Tabut. Kedua, KKT Bencolen satu-satunya perkumpulan tunggal prosesi ritual Tabut yang dilaksanakan di Pondok Juada, Padang Jati dan Padang Karbala, dimana prosesi tersebut sejak awal berupa pengambilan tanah hingga Tabut tebuang. Dengan demikian tidak ada yang lain.
\"Ketiga KKT Bencoolen tidak meminta sumbangan kepada masyarkat dengan cara naik dari rumah ke rumah. Kalau masih ada, itu bukan kita dan kitapun tidak bertanggungjawab. Kalau masyarakat merasa resah, silakan laporkan pada pihak yang berwenang. Karena untuk penyelenggaraan Tabut, dialokasikan dalam APBD Provinsi Bengkulu,\" tegasnya.
Disinggung soal pelaksanaan Tabut, tahun ini prosesi Tabut tetap digelar. Apalagi festival Tabut masuk dalam Kharisma Event Nusantara.
\"Namun seperti apa pelaksanaanya kita lihat saja nanti. Yang jelas terbitnya legalitas formal ini melalui waktu yang cukup lama. Kalau masih ada pihak yang tidak berkenan, silakan layangkan gugatan ke pengadilan,\" ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPD RI, H. Ahmad Kanedi, SH, MH mengapresiasi dengan diterbitkannya keputusan legalitas formal KKT ini. Meskipun demikian dirinya berharap KKT Bencoolen segera melakukan modernisasi, sehingga nantinya Tabut ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat, pariwisata, dan sektor lainnya untuk pengembangan ekonomi.
\"Kitapun berharap pemerintah mulai dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi menjaga ataupun melestarikan budaya Tabut. Sehingga nantinya Tabut ini bisa menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan potensi yang ada di Provinsi Bengkulu,\" demikian pria yang akrab disapa Bang Ken ini. (tux)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: