Fakta Baru, Polisi Temukan Transaksi Judol Rp700 Juta dari Rekening ASN Dinas Pendidikan

Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, Iptu Rizky Dwi Cahyo --
ARGA MAKMUR, RADARUTARA.ID - Jajaran Polres Bengkulu Utara kembali mengungkapkan fakta baru dibalik penipuan para guru honorer yang melibatkan tersangka oknum ASN di Dinas Pendidikan Bengkulu Utara.
Dimana, proses hukum terhadap AR (40) yang menjadi tersangka penipuan, masih terus ditelusuri oleh penyidik kemana aliran dana hasil penipuan tersebut.
Kapolres Bengkulu Utara AKBP Eko Munarianto, melalui Kasat Reskrim Iptu Rizky Dwi Cahyo menerangkan, penyidik Satreskrim Polres Bengkulu Utara menemukan adanya transaksi judi online (judol) yang nilainya cukup fantastis.
Dimana, hasil penyidikan, direkening pelaku, terdapat transaksi sebesar Rp 700 juta rupiah yang kemungkinan untuk digunakan tersangka melakukan deposit judol.
"Berdasarkan pengakuan tersangka uang hasil menipu para guru tersebut digunakan untuk foya-foya dan di riwayat transaksi di rekeningnya untuk judi online mencapai 700 juta rupiah," kata Kasat, Senin (17/2/2025).
BACA JUGA:Tipu Puluhan Honorer, Oknum ASN Dinas Pendidikan Bengkulu Utara Diringkus Polisi
BACA JUGA:Untuk Judi Online dan Foya-foya, Tersangka Menipu Puluhan Guru Honorer Mencapai Rp300 Juta
Kasat menjelaskan, proses terhadap tersangka masih terus dilakukan pengembangan.
Dengan begitu, akan terungkap motif tersangka melakukan penipuan dan siapa saja yang telah menjadi korban dari kejahatan pelaku.
Untuk diketahui, tersangka ditangkap pada Kamis (13/2) lalu, atas laporan para korban yang saat ini sudah berjumlah sebanyak 26 orang.
Sementara, pengakuan tersangka sendiri korban yang telah dikelabui oleh tersangka dengan modus akan diloloskan menjadi Guru Bantu Daerah (GBD) sebanyak 50 orang.
"Sementara kita masih melakukan penelusuran. Untuk Potensi tersangka lain masih tahap pengembangan," jelas Iptu Rizky Dwi Cahyo.
Atas perbuatannya, tersangka AR ASN Dinas Pendidikan Bengkulu Utara itu akan dikenakan pasal 378 KUH Pidana, dengan ancaman penjara maksimal 4 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: