DPRD Provinsi Minta Pemda Serius Perhatikan Enggano

DPRD Provinsi Minta Pemda Serius Perhatikan Enggano

  • Wan Sui: Kita Siap Dorong Hingga Pusat
BENGKULU RU.ID - DPRD Provinsi Bengkulu meminta Pemerintah Daerah (Pemda), baik Pemprov Bengkulu ataupun Pemkab Bengkulu Utara memberikan perhatian serius terhadap kondisi di Pulau Enggano. Pasalnya sampai dengan saat ini kondisi beberapa sektor terkait dengan kebutuhan masyarakat yang mendiami salah satu pulau teredepan di Indonesia tersebut, kian memprihatinkan. Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, SH, MH menyampaikan, kunjungannya baru-baru ini atas perintah lembaga DPRD Provinsi Bengkulu, dalam rangka meninjau pelaksanaan serbuan vaksinasi da sunatan massal di Pulau Enggao. \"Dalam vaksinasi, partisipasi masyarakat sangat luar biasa, dibuktikan capaian vaksinasi di Enggano mencapai 65-75 persen\" katanya. Hanya saja, lanjut pria yang akrab disapa Wan Sui ini, disela meninjau serbuan vaksinasi, dirinya juga sempat melihat sektor-sektor lain di Pulau Enggano dan kondisinya sangat miris sekali. Seperti Rumah Sakit (RS) Bergerak Enggano, disana fasilitasnya seperti peralatan untuk pelayanan pemeriksaan gigi sangat canggih. Tapi dokter giginya tidak ada. \"Jadi kesannya sia-sia. Dari hasil diskusi saya dengan Kepala RS setempat, di RS itu hanya ada 2 orang yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Selebihnya cuma Tenaga Harian Lepas (THL). Kemudian RS itu juga tidak diakomodir BPJS, sehingga masyarakat Enggano ketika berobat harus mengeluarkan biaya secara pribadi,\" ungkap Waka Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu ini, Rabu (10/11). Selanjutnya, sambung Wan Sui, pada sektor infrastruktur seperti jalan, saat kunjungannya kemarin kian bertambah parah karena loban di ruas jalan utama pulau tersebut sangat dalam. \"Bahkan beberapa kendaraan yang mengangkut komoditi perkebunan dan pertanian masyarakat, hampir setiap hari pasti ada yang terbalik,\" beber Politisi PKB ini. Begitu juga dengan listrik, hidup cuma sekitar 12 jam dalam sehari. Selain itu di Enggano juga tidak ada tim SAR (search and rescue). \"Jadi ketika terjadi bencana ataupun musibah di laut, masyarakat hanya berjuang sendiri untuk menyelamatkan diri. Mau minta bantuan bagaimana, signal disana saja susah. Jadi tak ada salahnya SAR membuka cabang untuk Enggano,\" harapnya. Pada kesempatan itu, Ia juga sempat meninjau UPTD Pelabuhan Kahyapu, dimana pada UPTD itu Kepalanya seorang perempuan dan sama sekali tidak ada staf. \"Ada seorang THL, itupun bertugas menarik tali ketika kapal hendak bersandar, sekaligus petugas kebersihan lingkungan gedung UPTD yang besarnya luar biasa dan juga pelabuhan,\" ujarnya. Apa salahnya, ditambah THL di UPTD Pelabuhan itu. Apalagi mereka juga dituntut untuk menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp 100 juta dalam setahun. \"Dengan tenaga yang ada saat ini, bagaimana PAD bisa tercapai maksimal. Sementara tugas di pelabuhan itu berat, karena harus mengawasi barang dan orang yang keluar masuk Enggano,\" tambah Wan Sui. Yang juga tidak kalah pentingnya, sektor transportasi dari daratan Provinsi Bengkulu menunju Enggano. Kapal Pulo Telo yang ada saat ini hanya 700 GT. \"Sementara standarnya itu minimal 2.000 GT. Karena kapal penyeberangan itu mengarungi lautan samudera, bukannya selat. Ketika kapal penyeberangan 2.000 GT dipenuhi, jangan pula yang seken,\" tegasnya. Lebih jauh dikatakannya, berdasarkan kondisi itulah pihaknya meminta agar Pemda serius dalam memperhatikan Pulau Enggano, karena masyarakat yang berdiam disana juga bagian dari Provinsi Bengkulu dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKIR). \"Kitapun bersama Pemda siap mendorong kondisi Enggano ini disampaikan ke pusat, mengingat Enggano membutuhkan perhatian khusus,\" singkatnya. (tux/prw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: