Warga Protes Soal Penyaluran BLT DD
KERKAP RU - Penyaluran program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) di Desa Simpang Ketenong, Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara diprotes oleh sejumlah warga desa ini. Aksi protes itu dilayangkan lantaran adanya dugaan proses penyaluran program yang tak tepat sasaran dan tak transparan. Ria salah seorang warga Desa Simpang Ketenong mengaku kecewa atas penetapan kebijalan penyaluran BLT DD di desanya. Menurutnya, dalam penyaluran itu, BLT DD tidak menyentuh masyarakat yang terdampak Covid-19. Bahkan Ria menilai adanya penerima bantuan yang semestinya tidak berhak mendapatkan BLT DD, namun tetap diberikan. Diantaranya itu, GBD, Pensiunan, Perangkat Desa dan juga penerima bantuan sosial dari pemerintah lainnya, seperti BPNT dan lain sebagainya. \"Kami melihat penyalurannya banyak tumpang tindih dan yang berhak menerima malah tidak dapat,\" ujarnya usai menghadiri rapat penetapan kuota tambahan penerima BLT DD Simpang Ketenong, Selasa (21/7/2020). Lanjutnya, dalam hal ini hanya ingin penerapan sistem penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan aturan yang ada. \"Aturan yang ada harus ditegakan. Ini bukan persoalan dapat atau tidak dapat bantuan. Tapi, soal penegakan aturan dan keadilan di desa,\" tegasnya. Sementara itu, Ketua BPD Simpang Ketenong, Irwandi, S.Ip ketika dikonfirmasi RU, melalui sambungan telepon menegaskan, jika penyaluran serta penetapan BLT DD sudah dilakukan secara transparan yang dilahirkan dari musyawarah di desa mengacu pada Permendes Nomor 7 Tahun 2020. \"Kami sudah mengesahkan sebanyak 31 KK menjadi penerima BLT DD tambahan dari total penerima sebelumnya sebanyak 31 KK. Hal ini berdasarkan musyawarah di desa yang juga dihadiri oleh masyarakat, pemerintah desa, camat dan juga Kapolsek. Dimana dalam musyawarah itu, saya juga sudah melakukan seleksi bersama untuk memastikan para calon penerima, sebelum akhirnya saya putuskan,\" jelasnya. Ia juga menambahkan ada sebanyak 3 KK yang teriliminasi dalam penetapan kouta BLT DD tambahan lantaran menjadi penerima Bansos dari pemerintah lainnya. \"Usulan awal yaitu 34 KK untuk penerima BLT tambahan. Tapi setelah diseleksi ulang ada 3 KK yang ternyata tidak memenuhi syarat,\" bebernya. Iwek begitu pria ini akrab disapa mengatakan, bila menang masih ada yang belum terdata. Pihaknya meminta warga desa untuk menyampaikan dengan BPD dengan melapirkan sejumlah bukti. \"Silahkan temui saya. Kita musyawarahkan lagi jika memang ada data yang salah atau ada warga yang harusnya menerima tapi belum terdaftar,\" pintanya. Sementara itu, Kepala Desa Simpang Ketenong, belum bisa dikonfirmasi RU setelah di hubungi melalui jaringan telpon pribadinya, hingga Pukul 14.30 WIB, Selasa (21/7/2020). (sfa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: