Bengkulu Surga Perikanan Tangkap dan Budidaya

Bengkulu Surga Perikanan Tangkap dan Budidaya

BENGKULU RU - Potensi kelautan yang melimpah dinilai bisa menjadikan Provinsi Bengkulu sebagai surganya perikanan tangkap dan budidaya. Ini disampaikan Ketua Umum Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GTNI), Prof Rokhmin Dahuri disela-sela seminar nasional perspektif pembangunan ekonomi kelautan dalam peningkatan kekuatan dan daya saing Provinsi Bengkulu, Rabu (16/10). Menurut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB ini, jika 25 ribu hektar saja bisa dikembangkan untuk perikanan budidaya, maka selama 5 tahun bisa menghasilkan triliunan. \"Sama seperti tambak udang Vaname, yang setahunnya bisa menghasilkan Rp 70 Triliun,\" ungkap Rokhmin. Ia meyakini, pontensi perikanan tangkap dan budidaya sangat menjanjikan, untuk dikembangkan di Provinsi Bengkulu. Tinggal lagi bagaimana agar bisa dimaksimalkan. \"Kita yakin jika potensi ini dimaksimalkan, pasti berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi ini,\" tegas Rokhmin. Tak jauh berbeda juga disampaikan Pakar Bioteknologi Kelautan, Prof Linawati. Ia menambahkan, potensi industri bioteknologi kelautan di Bengkulu bisa mencapai Rp 22 Triliun. Karena dapat juga pengembangan yang berkaitan dengan pariwisata bahari, seperti wisata di Pulau Enggano dan lainnya. \"Singkatnya, jika dikelola potensi ekonomi kelautan di Provinsi Bengkulu itu secara profesional, bisa berkontribusi signifikan untuk menjadikan Bengkulu pada tahun 2030 sudah sejahtera. Jadi kedepannya potensi ini harus segera dilirik dan dimaksimalkan pemanfaatannya,\" tegas Linawati. Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr. H Rohidin Mersyah mengatakan, posisi trategis kelautan Bengkulu seperti ini dan ditunjang dengan keunggulan wilayah pesisir Bengkulu, untuk potensi investasi udang luar biasa. \"Produktifitas dan hasilnya jelas bagus sekali dan ini memanjang mulai dari Kabupaten Kaur sampai ke Kabupaten Mukomuko. Kemudian juga ada potensi minyak bumi, perikanan tangkap dan pengelolaan maksimal pantai panjang Bengkulu. Maka sekarang kita tata secara bertahap,\" tutup Rohidin. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: