Asisten III Klaim, Mutu Pendidikan di MM Menurun

Asisten III Klaim, Mutu Pendidikan di MM Menurun

MUKOMUKO RU - Aasisten III Setkab Mukomuko, Drs. H. Arinal Basri, mengklaim jika mutu atau kualitas pendidikan di wilayah Kabupaten Mukomuko menurun. Untuk menumbuh kembangkan kualitas pendidikan ini, Arinal minta supaya setiap kegiatan jangan melibatkan anak sekolah atau pihak sekolah yang pada ujungnya sekolah tersebut harus meliburkan muridnya. “Ini jangan sampai terjadi. Dan saya minta jangan terlalu melibatkan anak sekolah, karena mutu pendidikan sudah berkurang dan rendah sekali,” ketus, Arinal, ketika rapat membahas persiapan pencatatan rekor MURI tari gandai, di ruang rapat kantor Bupati Mukomuko, Rabu (6/2) pagi kemarin. Celetuk Asisten III itu bermula, ketika Camat Kecamatan Air Dikit, Iskameri, S.Pd, M.Si, meminta kebijakan dari Pemkab Mukomuko untuk bisa meliburkan anak sekolah selama 1 hari atau bertepatan pada kegiatan pencatatan rekor MURI tari gandai pada Kamis (14/3) bulan depan. Alasan dimintanya anak sekolah bisa diliburkan, supaya semua guru dan anak sekolah dapat hadir pada momen bersejarah untuk pencatatan rekor MURI tari gandai, selain ikut serta mensukseskan Hari pers Nasional (HPN) Tingkat Provinsi Bengkulu di Kabupaten Mukomuko. “Tidak hanya itu saja, jika anak sekolah bisa diliburkan dalam waktu sehari itu, maka kami bisa memakai armada milik perusahaan untuk mengangkut peserta tari gandai ke halaman kantor bupati. Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa perusahaan yang memiliki armada bus. Pihak perusahaan siap membantu armada itu, sepanjang anak sekolah libur,” tegasnya. Tapi kalau anak sekolah tidak libur, pihak perusahaan tidak dapat membantu armada itu. Bahkan demi suksesnya pencatatan rekor MURI, beberapa UPTD Dispendik yang ada di wilayah siap untuk mengeluarkan surat rekomendasi untuk meliburkan anak sekolah. Seperti yang bakal dilakukan oleh UPTD Kota Mukomuko. “Saya rasa kalau hanya libur sehari saja, tidak jadi masalah besar hingga ujungnya turun kualitas atau mutu pendidikan. Toh kegiatan ini juga untuk mengharumkan nama daerah, bukan camat, PWI atau bupati. Ya harapan kami, susahnya armada untuk mengangkut peserta dapat terpecahkan. Sebab pada saat pelaksanaan nanti, seluruh peserta tari gandai harus sudah standby di lapangan pada pukul 07.00 WIB pagi,” demikian Iskameri. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: