Tidur Cuma 4 Jam Tapi Tetap Segar? Ini Rahasia yang Dipakai Para CEO Dunia!

RADARUTARA.ID - Tidur menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia, namun di dunia yang serba cepat seperti sekarang, banyak orang, terutama para CEO dan tokoh sukses, yang berusaha mengoptimalkan waktu mereka dengan pola Tidur yang lebih efisien.

Salah satu metode yang sering terdengar adalah metode tidur polyphasic, di mana seseorang hanya tidur sekitar empat jam dalam sehari, namun tetap merasa segar dan bertenaga.

Nama-nama besar seperti Elon Musk, Nikola Tesla, dan Leonardo da Vinci dikabarkan menggunakan metode tidur ini untuk mendukung produktivitas mereka.

Namun, apakah benar tidur hanya empat jam sehari bisa efektif? Dan adakah risiko kesehatan yang harus diperhatikan? Artikel ini akan mengulasnya secara ilmiah.

Apa Itu Tidur Polyphasic?

Tidur polyphasic adalah pola tidur yang membagi waktu tidur dalam beberapa sesi yang lebih pendek daripada tidur monofasik yang biasa, di mana seseorang tidur sekitar 7-8 jam dalam satu waktu semalam.

Metode ini biasanya terdiri dari beberapa periode tidur singkat sepanjang hari.

Salah satu varian paling ekstrem dari pola tidur polyphasic adalah tidur selama 4 jam sehari, yang dibagi menjadi beberapa sesi tidur pendek, misalnya tidur 20 menit setiap beberapa jam.

Mengapa Beberapa CEO Memilih Tidur Hanya 4 Jam?

Para CEO dan tokoh sukses yang menggunakan metode tidur polyphasic sering kali mengklaim bahwa tidur yang lebih pendek memberi mereka lebih banyak waktu untuk bekerja dan berkarya.

Elon Musk, misalnya, terkenal dengan rutinitas tidurnya yang sangat singkat, tidur hanya sekitar 6 jam, meskipun ini sedikit lebih banyak dari varian 4 jam.

Begitu pula dengan Nikola Tesla, yang dikenal memiliki pola tidur yang tidak konvensional.

Mereka percaya bahwa dengan tidur yang lebih sedikit, mereka bisa tetap segar dan tetap produktif sepanjang hari.

Efektivitas Tidur Hanya 4 Jam

Sumber: