Sering Diperdebatkan! Mana yang Bahaya Antara Mie Instan dengan Bumbunya? Ini Penjelasannya

Kamis 30-05-2024,10:47 WIB
Reporter : Sigit Haryanto
Editor : Septi Maimuna

Cara menyulap mie instan jadi lebih sehat 

Terpisah, dosen dan ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Toto Sudargo mengungkapkan, hanya makan mie instan setiap hari tentu tidak sehat. Kondisi tersebut sama seperti halnya mengonsumsi nasi setiap hari.

Sebab pemicu ketidak kesehatan adalah makan mie instan yang merupakan karbohidrat tanpa tambahan lauk-pauk apa pun.

Ini akan membuat tubuh sekadar memiliki karbohidrat untuk menghasilkan energi, tetapi tidak dilengkapi sumber zat pembangun dan pengatur. Sementara zat pembangun adalah protein, berupa lauk hewani dan nabati.

Sedangkan zat pengatur, terdiri dari buah dan sayur. Untuk membangun tubuh yang sehat, bugar, dan ideal, perlu asupan gizi seimbang antara zat-zat tersebut.

Maka dari itu, Toto mengatakan, mie instan, terlepas dari komponen mie atau bumbunya, perlu dibuat menjadi menu bergizi lengkap.

"Jika mau yang sehat, maka dibuat menu lengkap. Misalnya, mie ditambah telur, daging, atau ikan, ditambah sayur, dan lauk nabati," ujar Toto, masih dikutip dari sumber yang sama, Kompas.com.

BACA JUGA:Topik Hangat: Apa Itu Tapera dan Berapa Besaran Iurannya?

Berapa banyak boleh konsumsi mie instan?

Terkait berapa banyak yang dibolehkan untuk mengonsumsi mie instan juga sudah pernah dibahas oleh dr Tan Shot Yen, jauh hari sebelumnya.

Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat ini menjelaskan, bahwa mie instan adalah salah satu produk ultra proses yang dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan apabila dikonsumsi tanpa literasi gizi.

Produk ultra proses seperti mie instan dianggap sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi dan industri karena praktis dan mudah didapat.

Namun, produk ultra proses justru bisa menyebabkan timbulnya beberapa masalah kesehatan seperti pencetus obesitas hingga gangguan gizi terutama pada tumbuh kembang anak.

"Istilah bahaya itu relatif. Gak ada orang makan mie instan lalu kejang-kejang atau langsung sakit. Nah, urusannya beda jika disebut berbahaya bila jadi kecanduan, terlalu sering, dan terlalu banyak. Karena itu, biasakan baca label dan pahami kebutuhan tubuh," ungkap Tan yang pernah dihubungi Kompas.com

Tidak ada takaran pasti seberapa banyak mie instan yang bisa dikonsumsi oleh satu orang pada jangka waktu tertentu.

Tan, hanya menuturkan bahwa sedikit banyaknya jumlah mie instan yang bisa dikonsumsi tergantung pada derajat sensitivitas dan kecanduan seseorang.

Kategori :