Petani Berharap Banyak Tengkulak Luar Daerah Masuk Bengkulu Utara, Ini Alasannya

Minggu 28-04-2024,13:50 WIB
Reporter : Suhendra FA
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Harga jual hasil pertanian sering kali sulit naik, lantaran pasar penjualannya hanya di monopoli oleh para tengkulak lokal. Kondisi ini banyak di keluhkan oleh sebagai petani di Kabupaten Bengkulu Utara.

Iswandi mengungkapkan hampir sebagian besar hasil produksi pertanian di Kabupaten Bengkulu Utara sulit naik saat pasar penjualannya di kuasai oleh tengkulak lokal. Baik itu, itu dalam penjualan hasil pertanian jagung, kopi, singkong, jahe dan sebagainya.

Ia pun berharap, pemerintah bisa hadir untuk membantu para petani dalam menjaga kestabilan harga, sehingga petani bisa lebih sejahtera.

"Sudah beberapa kali kami amati. Setiap ada pedagang dari luar daerah masuk ke Bengkulu Utara. Harga jual hasil pertanian bisa naik. Namun jika belum masuk, maka harga pertanian sulit bersaing dengan harga di luar Provinsi Bengkulu," jelasnya.

BACA JUGA:Bengkulu Utara Ternyata Punya Wisata Sejarah, Ini Lokasi Lengkapnya

Ia pun mencontohkan, saat harga komoditas Kopi mulai naik pada harga Rp50 ribu di beberapa kabupaten, seperti Kepahiang dan Rejang Lebong. Harga Kopi di Bengkulu Utara masih pada kisaran harga Rp40 ribu.

"Tapi beberapa waktu ini memang ada tengkulak dari Padang yang masuk. Maka itu harga kopi mulai naik lagi dan sudah mulai bisa mengimbangi harga jual di daerah-daerah lain," tandasnya.*

Kategori :