Harga CPO Terus Merangkak Naik, Harga TBS di Bengkulu Utara Rp2.200 Per Kilogram

Sabtu 04-11-2023,13:53 WIB
Reporter : Abdul Gafur
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID - Diperkirakan, Harga minyak sawit di Indonesia semakin subur, lantaran naiknya permintaan dunia di awal tahun dan keterbatasan stok CPO.

Wajar saja, belakangan ini sejumlah perusahaan kelapa sawit secara perlahan menaikkan daya beli TBS kepada masyarakat.

Seperti di Kabupaten Bengkulu Utara saja, harga TBS di PT Sandabi Indah Lestari (SIL) saat ini diangka Rp2,200 perkilogramnya. 

BACA JUGA:KPU Resmi Umumkan Daftar Calon Tetap DPRD Bengkulu Utara, Ini Dia Daftar Lengkapnya!

Meningkat dari harga sebelumnya. Meski begitu dengan harga diangka Rp 2.200 belum membuat petani perkebunan sawit sumringah.

Beberapa faktor yang dialami adalah, kurangnya produksi buah. Terlebih saat ini cuaca di daerah ini sedang tidak menentu.

"Saat ini harga sawit atau CPO Indonesia masih berkisar US$ 800 hingga US$ 820 permetrik ton. Melihat permintaan maka diproyeksi meningkat ke level US$ 1.000 per metrik ton pada akhir Januari 2024," ungkap Nagaraj Meda, Founder, Chairman and Managing Director Transgraph dalam IPOC 2023, melalui CNBC Indonesia Jumat (3/11/2023).

BACA JUGA:Baru Dibangun, Proyek DD Sudah Retak, Begini Tanggapan Kepala Desa Tanah Tinggi

Namun, jika Indonesia kembali dilanda El Nino, Nagaraj mengaku harga CPO akan mencapai US$ 1.100 per metrik ton. 

Dengan begitu, secara keseluruhan tahun, dirinya memperkirakan harga bisa mencapai US$ 900 per metrik tonnya.

Sementara saat ini, menurut data statistik komoditas minyak kelapa sawit terjadi perubahan karena 4 hal utama, yakni perubahan harga komoditas, perubahan iklim seperti terjadinya El Nino atau La Nina.

"Kemungkinan El Nino di Indonesia ini akan terjadi hingga Mei 2024," jelas Nagaraj.*

Kategori :