Menjejaki Danau Dendam Tak Sudah yang Cantik Namun Menyimpan Misteri, Ini Asal Usul Namanya

Jumat 29-09-2023,15:08 WIB
Reporter : Fauziah Rahimi
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID - Dendam tak sudah merupakan sebuah danau yang terletak di Bengkulu. Di balik namanya yang unik, danau ini ternyata mempunyai keindahan tersendiri.

Dengan luas sekitar 37,50 hektar, danau ini berada di Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

Danau Dendam Tak Sudah menyuguhkan panorama alam yang menawan, dikelilingi dengan bukit-bukit hijau yang menjadi kawasan cagar alam Bengkulu.

Danau ini menjadi habitat untuk beberapa jenis ikan langka. Bahkan, kawasan cagar alam di sekitar danau ini juga menjadi habitat utama untuk tumbuhan-tumbuhan endemik langka yang nyaris tidak tumbuh di bagian lain Indonesia, salah satunya anggrek pensil.

BACA JUGA:Kemarau, Warga Dihimbau Tak Sembarangan Pilih Sumber Air untuk Dikonsumsi, Penyakit Ini Gampang Menyerang

Sekarang ini, keberadaan Danau Dendam Tak Sudah mulai banyak dilirik wisatawan. Selain karena keindahannya, banyak pengunjung datang ke tempat ini karena tertarik sekaligus penasaran dengan keunikan namanya.

Karena nama yang tidak biasa tersebut, ternyata bagi penduduk setempat ada dua kisah yang dipercaya menjadi latar belakang penamaan danau tersebut.

Versi pertama yakni, nama Dendam Tak Sudah berasal dari sebuah legenda. Diceritakan, dahulu ada sepasang kekasih yang kasihnya tak kesampaian karena tidak direstui orangtua.

Pasangan kekasih yang dimabuk asmara tersebut kemudian diceritakan bunuh diri dengan melompat ke danau. Danau tempat keduanya bunuh diri lalu dinamakan dengan Danau Dendam Tak Sudah.

BACA JUGA:Pendaftaran PPPK Guru Ditutup Hari Ini, Sebanyak 1.800 Guru CASN di Bengkulu Utara Berjibaku dengan Server

Sedangkan versi lainnya menyebutkan, nama Dendam Tak Sudah berasal dari sejarah yang mana Belanda ketika itu menduduki Indonesia memutuskan untuk membuat dam (bendungan) di danau ini.

Tujuannya yaitu supaya air danau tidak mudah meluap sehingga mempermudah pembangunan jalan di sekitar danau.

Namun, dalam realisasinya, pembangunan dam tersebut terhenti dan tak pernah selesai. Sejak itulah, mereka menyebutnya dengan 'Dam Tak Sudah'.

Tetapi entah bagaimana awalnya 'Dam Tak Sudah' berubah menjadi 'Dendam Tak Sudah' dan berlaku sampai sekarang ini.*

Kategori :