Padahal Sedang Memasuki Musim Kemarau, Kenapa Intensitas Hujan Masih Tetap Tinggi? Berikut Penjelasan BMKG

Sabtu 01-07-2023,12:54 WIB
Reporter : Sigit Haryanto
Editor : Septi Maimuna

Profesor Meteorologi di University of Hawaii Gary Barnes mengatakan efek coriolis yang maksimal berada di kutub Bumi dan paling rendah di khatulistiwa. Alhasil, tidak ada badai yang terbentuk di lintang 5 derajat hingga garis khatulistiwa.

Meski tak akan ada badai yang tepat di khatulistiwa, Azgha dan Mukminan menyebut siklon tropis bisa memengaruhi pembentukan awan konvektif alias awan hujan di daerah sekitarnya.

BACA JUGA:Ingin Hajat Cepat Terkabul? Ikuti 5 Amalan Harian dari Mbah Moen, Rezeki Juga Ikut Mengucur Deras

BACA JUGA:Modal Rebahan Masih Dikejar Rezeki, 7 Weton Ini Paling Beruntung dalam Masalah Keuangan

"Sehingga di sekitar tropis Siklon lebih banyak curah hujan yang diperoleh. Hal ini akan mengganggu cuaca di daerah yang tidak dilalui oleh geseran [siklon] tersebut," kata keduanya.

Untuk kasus tiga hari ke depan, BMKG menyebut Siklon Tropis Guchol "membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Maluku Utara hingga Samudra Pasifik Utara Papua Barat serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Halmahera Utara."

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," lanjut BMKG.*

Kategori :