ULOK KUPAI, RADARUTARA.ID- Uji fisik terhadap sampel air telah dilakukan oleh Puskesmas Tanjung Harapan terhadap 65 rumah yang tersebar di 10 desa dalam wilayah Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara.
Uji fisik kepada sampel air di masing-masing rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Harapan, ini sengaja dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan sumber air bersih yang sejauh ini dikonsumsi oleh masyarakat.
Kepala Puskesmas Tanjung Harapan, Harmen, S.KM, menuturkan, bahwa dari 65 rumah yang sempat diambik sampel airnya, ini. Total ada 45 sampel yang dinyatakan berstatus TDS kurang dari 50 PPM. Dan 20 sampel lainnya, memiliki nilai TDS dengan rentang nilai 50-200 PPM.
"Jika air tidak memiliki nilai TDS atau 0, maka air tersebut tidak layak minum atau konsumsi," ungkap Harmen.
Dibeberkan Harmen, air yang tidak memiliki nilai TDS akan menyebabkan beberapa hal pada tubuh manusia yang mengkonsumsinya. Diantaranya adalah terjadinya kekurangan kadar kalium pada badan, dimana tanpa kalium saraf tidak akan berfungsi dengan optimal.
BACA JUGA:Kasus Kriminal Menonjol dan Angka Kecelakaan Selama Lebaran Menurun
Selanjutnya, kata Harmen, kurangnya zat kalium juga bisa menyebabkan gejala seperti banyak keringat, gelisah, sesak nafas, menurunnya daya tahan tubuh, sembelit, susah BAB, insomnia dan gangguan kesehatan lainnya.
Terakhir, lanjut Harmen, juga bisa memicu kurangnya asupan kadar magnesium pada pengkomsumsinya. Dimana kekurangan asupan kadar magnesium, ini dapat memicu kekakuan, mengganggu peredaran darah dan bisa menyebabkan serangan jantung.
"Sedangkan jumlah maksimum TDS dalam air yang diperbolehkan adalah 500 PPM. Jika nilai TDS lebih dari 500, maka air tersebut tidak layak minum. Karena bisa saja nilai TDS yang tinggi ini mengandung kontaminan berbahaya. Seperti arsenic, timbal dan efek lainnya yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Dan nilai TDS yang tinggi juga bisa membuat rasa air menjadi asin atau pahit," demikian Harmen. *