SPBU Lumpuh, Pemkab Vs BUMD Saling Lempar

Kamis 05-12-2019,11:27 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

MUKOMUKO RU - Pemkab Mukomuko Versus (VS) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) saling lempar tanggungjawab terhadap proses perbaikan pasca ambruknya bangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pemerintah Kabupaten Mukomuko di Air Punggur RT 6 Kelurahan Koto Jaya Kota Mukomuko itu. Akibat kejadian tersebut, SPBU plat merah yang dikelola oleh PT Mukomuko Maju Sejahtera (PT. MMS), kini lumpuh total dan terpaksa menghentikan usaha jual beli bahan bakar minyak (BBM). Terhentinya aktivitas ini bakal membuat BUMD semakin merugi. Sayangnya, hingga berita ini ditulis, belum ada kejelasan terkait perbaikan SPBU milik Pemkab Mukomuko ini. Direktur BUMD Mukomuko, Drs Tusri Yulius Asri, ketika dikonfirmasi, Rabu (4/12) memastikan, untuk sementara, pihaknya selaku pengelola tidak memiliki anggaran untuk perbaikan bangunan SPBU yang ambruk Selasa lalu. Menurutnya, perbaikan bangunan SPBU yang ambruk membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sebab harus diperbaiki keseluruhan agar tidak terjadi peristiwa serupa dikemudian hari. Taksiran Tusri, dibutuhkan dana setidaknya Rp 400 juta untuk memperbaiki bangunan SPBU tersebut. \"Kalau dana sebesar itu, kami tidak ada. Anggran rehap cuma yang kecil-kecil adanya,\" ujarnya. Terkait perbaikan SPBU ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati. Meminta petunjuk dan mencari solusi bersama pemerintah. \"Nanti kita akan koordinasi dengan Bupati,\" singkatnya. Terpisah, Sekda Mukomuko, Drs H Marjohan, meminta SPBU milik Pemkab Mukomuko itu untuk segera diperbaiki agar bisa segera menjalankan aktivitas usahanya. Menurut Sekda, terkait perbaikan bangunan yang ambruk itu, untuk lebih cepat bisa diatasi oleh pihak manajemen SPBU. Kendati demikian, lanjut Sekda, pihaknya akan koordinasi dengan Direktur BUMD. \"Itukan unit usaha, jadi yang lebih cepat bisa mengatasinya tentu pihak manajemen SPBU. Tapi Pemkab melalui Kabag Ekonomi tetap memantaunya,\" urainya. (rel)

Tags :
Kategori :

Terkait