Peringatan Hari Dharma Samudera, Kenang Pertempuran di Laut Arafuru

Rabu 16-01-2019,12:29 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

BENGKULU RU - Dalam peringatan Hari Dharma Samudera, untuk mengenang pertempuran heroik di laut Arafuru pada 15 Januari 1962 silam, demi mempertahankan Irian Barat agar tidak jatuh ke tangan Belanda, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti mengatakan, Indonesia bangsa besar, yang tidak melupakan jasa para pahlawan. Perjuangan masa lalu menjadi awal berdirinya negeri ini, kita sebagai anak bangsa harus menjadi penerus yang berkualitas. \"Ini sebagai bukti anak bangsa tidak lupa akan sejarah perjuangan masa lalu. Generasi sekarang harus meneruskan perjuangan dengan mengisi pembangunan dan menjaga kesatuan persatuan bangsa,\" ujar Nopian usai menghadiri upacara tabur bunga di Pulau Baai, Selasa (15/1) kemarin. Menurutnya, perjuangan mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan tanggungjawab bersama. \"Mempertahankan lebih sulit daripada merebut, jadi kita harus pintar dan kuat dalam menjaga NKRI ini agar tidak kembali terjajah,\" jelasnya Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Bengkulu, Letkol Laut (P) Andri Wahyu Sudrajat menjelaskan, Hari Dharma Samudera diperingati setiap tahun untuk mengenang gugurnya Sang Patriot Bangsa, Komodor Yos Sudarso, pada pertempuran Laut Aru 15 Januari 1962. Pada peristiwa tersebut salah satu kapal perang Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) yaitu Rl Matjan Tutul tenggelam dan mengakibatkan gugurnya Deputi I KSAL Komodor Yos Sudarso beserta sekitar 25 anak buah kapal (ABK) Rl Macan Tutul. \"Kemerdekaan yang kita nikmati sekarang merupakan jerih payah perjuangan, jadi hargai jasa pahlawan yang telah berjuang demi bangsa membela tanah air,\" ungkap Danlanal. (tux)

Tags :
Kategori :

Terkait