Menyingkap Misteri Genetik Terkait Asal Usul Penduduk Asli Indonesia

Melalui analisis terhadap lebih dari 6.000 sampel DNA dari berbagai wilayah Indonesia, para peneliti menemukan pola yang sangat menarik.

Di Indonesia bagian barat, ditemukan dominasi haplogroup M, F, Y2, dan B yang umumnya terkait dengan penutur bahasa Austronesia.

Sementara itu, di wilayah timur Indonesia, haplogroup Q dan P yang unik ditemukan pada masyarakat Papua dan Nusa Tenggara, yang merupakan penutur bahasa non-Austronesia.

Temuan menarik lainnya adalah keterkaitan genetik antara penduduk Mentawai dan Nias dengan suku asli Formosa, yang menunjukkan jejak migrasi penutur Austronesia sekitar 5.000 tahun silam.

Lebih jauh lagi, penelitian ini juga mengungkap bahwa DNA manusia Indonesia mengandung jejak genetik dari spesies hominin lain, seperti Homo neandertals dan Homo denisovan.

Fragmen-fragmen DNA ini ternyata memiliki fungsi penting, termasuk dalam sistem kekebalan tubuh, yang bahkan terbukti berperan dalam respons terhadap pandemi COVID-19.

Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis dalam studi genomik global, mengingat posisinya sebagai titik persilangan migrasi manusia sejak zaman prasejarah hingga era modern.

Penelitian genomik ini tidak hanya penting untuk memahami asal-usul kita, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana populasi di Nusantara terbentuk dan berkembang hingga saat ini.

Melalui kolaborasi berbagai bidang ilmu, dari genetika hingga antropologi dan arkeologi, penelitian ini telah membuka tabir misteri tentang siapa kita sebenarnya.

Hal ini menegaskan bahwa keberagaman genetik yang kita miliki seharusnya menjadi sumber kebanggaan dan pengingat bahwa Indonesia sejak awal memang dibentuk dari berbagai unsur yang berbeda namun saling melengkapi.

Sumber: