Menjaga Warisan Budaya, Ini 3 Upacara Adat yang ada di Provinsi Bengkulu

Upacara Tabot merupakan salah satu tradisi budaya yang sangat khas dari Provinsi Bengkulu.

Upacara ini diadakan untuk memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam, khususnya mengenang syahidnya Sayyidina Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW, dalam pertempuran di Karbala. 

Tabot biasanya dilaksanakan pada bulan Muharram, upacara ini melibatkan pembuatan replika keranda yang dihias indah, diarak keliling kampung oleh masyarakat dengan pakaian khas dan diiringi musik tradisional.

Selama perayaan, doa dan tahlil dibacakan sebagai penghormatan kepada Sayyidina Hussein, serta untuk mengingat nilai-nilai keberanian dan keadilan.

Tabot bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga simbol persatuan dan spiritualitas yang memperkuat ikatan sosial di antara warga Bengkulu.

BACA JUGA:Kamu Bisa Lakukan Foto Prewedding yang Estetik dan Indah di Pantai dengan Tips Berikut Ini

BACA JUGA:Daun Salam Bisa Jadi Minuman Herbal dengan Jutaan Manfaat yang Tak Diduga

3. Kedurai Agung

Upacara adat Kedurai Agung di Provinsi Bengkulu adalah ritual yang dilaksanakan oleh masyarakat Rejang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan penanda peralihan dari satu tahun ke tahun berikutnya. 

Upacara ini diadakan pada bulan Syafar dengan melibatkan prosesi adat yang diisi dengan doa, pembacaan puisi tradisional, dan pertunjukan seni budaya, seperti tarian dan musik.

Kedurai Agung bertujuan untuk memohon keselamatan, keberkahan, dan kesejahteraan bagi masyarakat.

BACA JUGA:Walau Masih Remaja, Jangan Sampai Lalai untuk Merawat Kesehatan Bibirmu

BACA JUGA:Waspada! Bunyi Burung di Malam Hari Bisa Bertanda Ada Bahaya Mengintai

Upacara ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga dan menjaga tradisi serta identitas budaya masyarakat Rejang di Bengkulu.

Dalam era modern ini, pelestarian upacara adat menjadi tantangan tersendiri.

Sumber: