Kenapa Bubur Merah-Putih Selalu Identik dengan Hari 1 Syuro? Berikut Faktanya

Kenapa Bubur Merah-Putih Selalu Identik dengan Hari 1 Syuro? Berikut Faktanya--
Sementara itu terpisah, sejarawan Heri Priyatmoko mengatakan, bahwa bubur merah putih dianggap sebagai makanan yang berkaitan erat dengan manusia paling awal. Karena, bubur menjadi makanan pertama yang dikonsumsi oleh manusia setelah ASI.
Dilansir dari Kompas.com 9 Agustus 2021, bubur merah putih juga bisa diartikan sebagai simbol kehidupan baru. Warna merah pada bubur tersebut merupakan simbol indung telur dan warna putihnya adalah simbol sperma. Warna bubur merah putih juga menjadi representasi perempuan dan laki-laki dalam kehidupan manusia.
BACA JUGA:Mengenal Festival Tabut, Tradisi Menyambut Tahun Baru Islam di Bengkulu
Membuat bubur merah putih ada aturannya
Proses pembuatan atau memasak bubur merah putih juga tidak bisa sembarangan. Ada aturan khusus yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bubur merah putih. Salah satu aturannya kata, Heri, yaitu pembuat bubur tidak boleh dalam keadaan datang bulan atau menstruasi.
“Ini mitosnya ya. Tapi kemudian fakta di balik itu adalah masalah kebersihan. Faktanya biar bisa fokus memasak dan kebersihannya terjaga,” beber Heri.
Dalam budaya Jawa, bubur merah putih kemudian dihidangkan bersama beberapa pendamping sajen lain, seperti rokok kretek, uang koin dan ayam ingkung. Semua pendamping dimaknai sebagai pengantar doa. Bubur merah putih dan beberapa pendampingnya akan diletakkan dalam takir yang merupakan wadah terbuat dari daun pisang.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: