5 Tips Mengelola Dana Pensiun Sejak Usia Muda, Agar Tak Menyesel di Hari Tua

RADARUTARA.ID- Saat memasuki usia senja, ketenangan secara lahir dan batin menjadi prioritas utama yang diidamkan para pensiunan. Yang tidak kalah penting, segi keuangan juga harus dipersiapkan supaya merdeka secara finansial di hari tua  bisa terwujud.

Kalau masa pensiun sudah di depan mata, simak tips mengelola dana pensiun dengan 5 tips cermat berikut ini.

1. Pilih instrumen investasi yang tepat

Pensiunan hendaknya menyimpan sebagian uang pesangon dalam jenis investasi rendah resiko, contohnya seperyi deposito, reksadana, atau obligasi. Walaupjn keuntungannya menggiurkan dalam jangka waktu panjang, pensiunan hendaknya menghindari menaruh uang di instrumen saham yang tinggi resiko untuk cashflow yang lancar.

BACA JUGA:5 Manfaat Makan Pendap Khas Bengkulu yang Bikin Kamu Makin Sehat

2. Bedakan keinginan dan kebutuhan

Dengan kondisi yang sudah tidak lagi produktif, maka kita wajib lebih bijaksana dalam membeli atau mengeluarkan uang. Salah satunya yaitu dengan memprioritaskan kebutuhan serta menunda keinginan. Hal ini harus dilakukan supaya alokasi dana pensiun dapat digunakan secara maksimal sesuai rencana.

Jika terus menuruti keinginan dengan dalih menyenangkan masa tua, maka bukan tidak mungkin kita juga bisa merasakan kesulitan finansial akibat ceroboh dalam bertindak.

3. Atur fleksibilitas dana pensiun

Mengatur uang pesangon juga harus dilakukan dengan fleksibel supaya uang yang disimpan bisa dicairkan ketika dibutuhkan. Supaya tidak kebablasan ketika tarik tunai, lakukan perhitungan dan usahakan untuk mengambil uang sesuai dengan kebutuhan. Supaya lebih gampang untuk melakukan transaksi dengan dana pensiun, jangan lupa untuk melakukan diversifikasi, contohnya dengan menaruh uang di instrumen investasi atau aset yang likuid.

BACA JUGA:Sejarah Bay Tat, Kue Manis yang Disukai Para Raja di Bengkulu

4. Bijak dalam berbisnis dan hindari hutang

Mengelola dana pensiun sebagai modal usaha ataupun berbisnis, sebenarnya sah-sah saja. Tetapi sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan terlebih dahulu bagaimana peluang, kompetitor, target pasar, hingga resiko dari bisnis tersebut.

Biaya permodalan dianjurkan tidak berasal dari berhutang, sebab ketika merintis umumnya keuntungan akan tumbuh secara perlahan. Kalau berhutang, maka kewajiban untuk membayar bunga bisa memberatkan proses pembayaran.

Sumber: