Jangan Lewatkan Amalan Ini! Pahalanya Seperti 2 Kali Haji dan 20 Umrah
Jangan Lewatkan Amalan Ini! Pahalanya Seperti 2 Kali Haji dan 20 Umrah--
RADARUTARA.ID- Ibadah haji bagian dari rukun Islam. Artinya, ibadah ini wajib ditunaikan oleh mereka yang dianggap mampu.
Pada riwayat Bukhari, Muslim, At-Turmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Rasululllah menyebutkan bahwasanya orang-orang yang berhaji dengan benar maka akan diampuni dosanya layaknya ketika baru dilahirkan.
Namun, melaksanakan ibadah haji bukanlah perkara mudah. Tak semua orang mampu untuk menjalankannya dengan beragam faktor seperti kemampuan finansial, waktu ataupun penyebab lainnya.
Meskipun begitu, Anda tak perlu khawatir dan berkecil hati, ternyata ada satu amalan yang apabila dilaksanakan akan mendapat ganjaran pahala lebih dari ibadah haji maupun umrah.
Hal tersebut mengacu pada pendapat dari sebagian ulama. Lantas amalan seperti apakah yang dimaksud? Simak uraian berikut lengkapnya mengutip dari laman NU Online.
BACA JUGA:Pria Muslim Wajib Tahu, Ini Doa Pemikat Hati Wanita, Dijamin Langsung Terpesona
Kejujuran pada Timbangan dalam Muamalah
Fudhail bin Iyadh mengatakan, kesalehan sosial berupa kejujuran pada takaran atau timbangan dalam transaksi memiliki ganjaran dua kali lipat pahala ibadah haji dan 20 kali pahala ibadah umrah.
Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumidin-nya menceritakan bagaimana Fudhail bin Iyadh ra mengapresiasi anaknya yang jujur dalam takaran atau timbangan.
ونظر فضيل إلى ابنه وهو يغسل دينارا يريد أن يصرفه ويزيل تكحيله وينقيه حتى لا يزيد وزنه بسبب ذلك فقال يا بني فعلك هذا أفضل من حجتين وعشرين عمرة
Artinya:
“Fudhail bin Iyadh menyaksikan anaknya yang sedang mencuci sekeping dinar yang ingin digunakan. Ia menyaksikan anaknya yang sedang berusaha menghilangkan karat dan membersihkannya sehingga bobot takarannya tidak bertambah karenanya. Fudhail lalu berkata, ‘Nak, apa yang kaulakukan lebih utama daripada pahala dua kali ibadah haji dan 20 kali ibadah umrah,’” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2009 M/1429-1430 H], juz II, halaman 89).
Soal kejujuran dalam timbangan mendapat perhatian besar dalam Islam. Kejujuran dalam timbangan atau takaran membangun kepercayaan pihak yang terlibat dalam transaksi. Kejujuran dalam timbangan ini juga membawa keuntungan dan maslahatan bagi semua pihak.
Sebaliknya, Al-Qur’an memperingatkan agar kita menjauhi sikap tidak jujur atau curang dalam timbangan atau takaran. Al-Qur’an bahkan menamakan secara khusus surat di dalamnya dengan “Surah Orang-orang yang Curang.”
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ لِيَوْمٍ عَظِيمٍ
Artinya:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: