Ayah Tiri yang Cabuli Anaknya Sejak Tahun 2018, Kerap Beraksi Ketika Istri sedang Tidak di Rumah

Ayah Tiri yang Cabuli Anaknya Sejak Tahun 2018, Kerap Beraksi Ketika Istri sedang Tidak di Rumah

Tersangka pencabulan di Marga Sakti Sebelat--

RADARUTARA.ID- Berbagai modus digunakan oleh WE, 43 tahun warga Desa Suka Baru, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara untuk mencabuli anak tirinya. Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Lambe Patabang Birana, SIK, MH, melalui Kapolsek Putri Hijau, Iptu Achmad Nizar Akbar, S.Trk, MH, mengungkapkan, bahwa peristiwa yang menimpa korban itu sudah terjadi sejak korban masih duduk di bangku SD kelas VI. 

"Pelaku, ini kerap melancarkan aksinya saat ibu korban sedang tidak di rumah. Yang lebih sering dilakukan ketika hari Jumat, ketika ibu korban sedang keluar pengajian. Kelakuan bejat itu dilakukan terus menerus sejak korban kelas VI SD, SMP sampai saat ini korban sudah SMK," ungkap Kapolsek.

Selain, itu lanjut Kapolsek, pelaku juga kerap meminta kepada korban untuk menuruti nafsunya saat ibu korban sedang sibuk dengan aktivitas di dapur. Untuk mengelabui istrinya, pelaku kerap meminta tolong kepada korban untuk memijit.

"Perbuatan itu juga pernah dilakukan oleh pelaku ketika sang istri sibuk di dapur. Modusnya meminta urut atau pijit ke korban, sambil memberi kata ancaman," tandasnya.

BACA JUGA:Bejat! Ayah Tiri di MSS Tega Cabuli Anaknya, Polisi: Dilakukan Pelaku Sejak Tahun 2018

Ditambahkan Kapolsek, aksi pelaku ini berhasil terungkap dimana korban sudah merasa frustasi dan tidak tahan dengan tindakan rudapaksa yang dilakukan oleh ayah tirinya dengan menceritakan kondisi yang dialami kepada sejumlah temannya hingga sampai ke pihak keluarga.

"Dari situlah korban bercerita hingga akhirnya, kasus ini berhasil kita ungkap," tandas Kapolsek.

Terpisah Kades Suka Baru, Edi Putra Jaya, mengaku prihatin atas peristiwa kejahatan seksual terhadap anak dibawah umur yang menimpa salah satu warganya tersebut. Selama, ini kata Kades, tingkah laku pelaku dikenal biasa-biasa saja dan tidak pernah terlihat gelagat yang mencurigakan.

"Selama ini pelaku beraktivitas seperti orang pada umumnya, tidak ada kecurigaan apapun. Kita mengetahui perbuatan pelaku setelah mendengarkan pengakuan korban dan pihak keluarga. Dan akhirnya keluarga memutuskan untuk melaporkan dugaan aksi pencabulan tersebut ke pihak polisi. Tentu kami atas nama pemerintah desa mengaku prihatin atas kejadian ini," akunya.

Selebihnya Kades, mengaku, sejak kasus ini bergulir di kepolisian. Aparatur desa telah intens untuk mendampingi korban dan keluarga. Namun demikian, Kades berharap, dinas terkait khususnya DPPA Bengkulu Utara bisa ikut andil memberi pendampingan secara optimal untuk pemulihan psikis korban.

"Kasus ini sepenuhnya kita serahkan kepada pihak berwajib. Selebihnya kami berharap dinas terkait bisa berperan aktif memberi pendampingan secara optimal untuk memulihkan psikis korban hingga nantinya korban bisa sembuh dari trauma dan bisa beraktivitas seperti biasa untuk melanjutkan masa depannya," demikian Kades.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: