Fakta Unik Kehidupan Ranjang Suku Eskimo, Saling Bertukar Istri Sampai Hamil dengan Pria Lain
Fakta Unik Kehidupan Ranjang Suku Eskimo, Saling Bertukar Istri Sampai Hamil dengan Pria Lain--
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia yakin suku Inuit harus menerima pernikahan sesama jenis seperti halnya aspek budaya kulit putih lainnya, yang karenanya akan berdampak negatif terhadap cara hidup tradisional suku Inuit.
Dalam rangka mengendalikan populasi mereka di lingkungan yang sulit, suku Eskimo terkadang melakukan pembunuhan bayi dan dilaporkan terkadang membunuh anak-anak mereka jika mereka tidak dapat merawat mereka. Mereka juga lebih sering membunuh perempuan dibandingkan laki-laki, sebagian besar karena laki-laki lebih mungkin meninggal saat dewasa dan rasio gender di masyarakat sulit dipertahankan.
Bayi paling sering meninggal karena mati lemas, namun membawa bayi ke hutan, menyumbat mulutnya dengan rumput dan membiarkannya mati juga merupakan hal biasa. Meskipun catatan mengenai praktik ini sering kali tersebar, terdapat penelitian yang berupaya untuk memberikan sejarah yang akurat dan bijaksana mengenai hal ini.
Di lingkungan Suku Eskimo pernah ada tradisi sangat aneh yang membuat orang bisa terbelalak. Tradisi aneh itu adalah ritual berhubungan s*ks secara acak dengan orang-orang yang ada di dalam satu rumah Iglo.
Biasanya ritual itu dipimpin oleh suku adat setempat. Dan kegiatan berhubungan secara acak itu dilakukan ketika pimpinan suku adat mulai mematikan sumber cahaya. Namun pasalnya, ritual macam ini sudah tidak lagi dilakukan hingga sekarang. Pria Eskimo Membiarkan 'Saudaranya' Tidur Dengan Istrinya
Dalam hubungan erat antar laki-laki dalam budaya Eskimo, terjadi pertukaran makanan, perbekalan hingga barang-barang lainnya, khususnya saat mereka sedang berburu. Laki-laki menganggap teman mereka sebagai “saudara” dan berbagi segalanya, termasuk, terkadang, istri mereka.
Kebiasaan ini mempunyai implikasi tambahan. Kadang-kadang, ketika seorang pria sedang berburu, “teman-temannya berpikir bahwa mereka membantu istrinya dengan mampir untuk meringankan kesepiannya,” menurut sebuah memoar yang bernuansa kutub. Tukar istri bisa berbentuk pernikahan bersama, yang merupakan perjanjian yang lebih terstruktur antara dua pasangan yang saling bertukar pasangan.
'Eskimo Kisses' Bukan Gerakan Romantis
Anda mungkin pernah mendengar tentang "ciuman orang Eskimo" atau bahkan mengusap hidung lucu seseorang yang merupakan tanda kasih sayang. Namun, di komunitas Eskimo, menggosok hidung seseorang adalah sapaan umum dan tindakan yang biasa dilakukan antar anggota keluarga.
Menurut David Joanasi, petugas informasi Inuit Tapiriit Kanatami: “Saat Anda masih bayi dan kecil, orang tua, kakek nenek, dan kakak Anda akan mengendus Anda dan menggosok wajah Anda dengan hidung mereka,” yang menghilangkan aspek seksual dari hal tersebut sepenuhnya.
Hamil Oleh Pria Lain Bukanlah Masalah Besar
Karena berhubungan dengan istri orang lain merupakan hal yang lumrah, maka tidak menutup kemungkinan seorang perempuan akan mengandung anak yang bukan suaminya. Namun hal ini tidak bisa dihindari, dan anak-anak bisa menjadi sama seperti istri. Menurut memoar seorang gadis Inggris yang tumbuh di antara suku First Nations di Greenland,
“Jika seorang perempuan hamil oleh laki-laki selain suaminya di masyarakat, tidak ada stigma. Itu tidak seperti pertukaran istri di pinggiran kota. Itu adalah pertanyaan tentang kelangsungan hidup. Sama halnya jika pasangan tidak memiliki anak, tidak jarang keluarga lain memberi mereka seorang anak, yang mereka sayangi sebagai anak mereka sendiri, untuk dibesarkan.”
Memiliki lebih dari satu istri merupakan tanda bahwa seorang pria mampu menafkahi banyak wanita, sebuah bukti kekayaannya. Ketika agama Kristen diperkenalkan kepada penduduk Eskimo, poligami menurun, namun tidak hilang.
Poliandri tidak begitu dikenal di komunitas Eskimo, tapi pertukaran istri dianggap sebagai salah satu bentuk praktik tersebut. Tanpa adanya tempat tinggal permanen bersama, hubungan ini masih melibatkan satu wanita dan lebih dari satu pria. Dan sebagian ulama melihat poliandri sebagai bentuk perzinahan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: