Penanganan DBD Tak Cukup dengan Fogging, Kapus: Desa Perlu Gotong Royong untuk Bersihkan Lingkungan

Penanganan DBD Tak Cukup dengan Fogging, Kapus: Desa Perlu Gotong Royong untuk Bersihkan Lingkungan

Upaya pencegahan penyebaran Nyamuk DBD dengan Fogging--

RADARUTARA.ID- Langkah pengendalian terhadap serangan demam berdarah dengue (DBD) terus diupayakan oleh jajaran Puskesmas Tanjung Harapan, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara di wilayah kerjanya. Konkretnya, tindakan fogging telah dilakukan oleh jajaran Puskesmas Tanjung Harapan kepada lingkungan masyarakat di Desa Tanjung Dalam.

Fogging di lingkungan Desa Tanjung Dalam, ini dilakukan sebagai salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh jajaran Puskesmas Tanjung Harapan untuk mengendalikan sejumlah kasus DBD yang sempat menimpa beberapa pasien di Desa Tanjung Dalam.

"Salah satu upaya konkret yang sudah kita lakukan untuk mengendalikan kasus DBD di Desa Tanjung Dalam, ini adalah dengan melaksanakan fogging. Kendati tidak semua lingkungan bisa kita jangkau, tapi minimal sesuai SOP, khusus lingkungan yang terdapat kasus sudah kita lakukan fogging untuk memberantas nyamuk dewasa," beber Kapus Tanjung Harapan, Harmen, SKM, pada Senin (18/3).

BACA JUGA:Personil Polsek Ketahun Diterjunkan ke Pasar dan Terminal KTM Lagita, Ini yang Dilakukan

BACA JUGA:Cari Tahu Penyebab Kebakaran di Terminal Marga Sakti, Tim Inafis Olah TKP

Diakui Harmen, tindakan fogging ini bukan cara satu-satunya untuk mengendalikan kasus DBD. Kasus DBD kata Harmen, akan terkendali secara optimal apabila kondisi lingkungan tempat tinggal masyarakat juga dalam kondisi sehat. Sehingga Harmen, menyarankan, kepada seluruh desa di wilayah kerjanya untuk mengerakkan aksi gotong royong untuk membersihkan lingkungan desa secara umum dan secara khusus, lingkungan tempat tinggal.

"Kenapa gotong royong ini penting. Karena dari hasil penyelidikan yang sudah kita lakukan ke lingkungan tempat tinggal pasien positif DBD beberapa waktu lalu. Kita temukan genangan air yang terdapat jentik-jentik nyamuk. Dan jentik nyamuk, itu hanya bisa kita bunuh dengan cara menguras atau membersihkan tempat genangan air tersebut. Sehingga aksi gotong royong perlu dilakukan untuk mengendalikan serangan kasus DBD ini," ungkapnya.

Selebihnya Harmen, tidak dapat memastikan kapan musim DBD ini akan berakhir. Jelasnya lanjut Harmen, selama musim penghujan masih berlangsung seperti saat ini. Seluruh masyarakat patut waspada.

"Tergantung musim juga. Kalau musim penghujan masih terus berlangsung ditambah tidak ada kesadaran masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya, kasus DBD itu masih akan terus bermunculan," demikian Harmen.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: