Proses Mengolah Buah Kopi hingga Siap Seduh, Caranya Sangat Mudah

Proses Mengolah Buah Kopi hingga Siap Seduh, Caranya Sangat Mudah

Proses Mengolah Buah Kopi hingga Siap Seduh, Caranya Sangat Mudah--

RADARUTARA.ID- Kopi adalah minuman yang sangat digemari oleh banyak orang. Kopi memiliki berbagai jenis dan varian, yang memberikan rasa dan aroma yang beragam. Namun, tahukah Anda bagaimana proses biji kopi menjadi kopi bubuk yang siap diseduh? Proses ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, mulai dari pasca-panen hingga pengemasan.

Berikut ini adalah tujuh tahapan pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk, yang wajib diketahui oleh para pecinta kopi. Tahapan-tahapan ini memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas dan cita rasa kopi. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Penyortiran

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah penyortiran. Penyortiran adalah proses pemisahan buah kopi yang berkualitas dari yang tidak. Hanya buah kopi yang matang, sehat, dan bersih yang dapat diolah menjadi kopi bubuk. Buah kopi yang belum matang, cacat, berlubang, busuk, atau terkena hama dan penyakit harus dibuang.

Penyortiran bertujuan untuk menjaga kualitas kopi dan menghindari kontaminasi. Penyortiran dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan alat. Penyortiran secara manual dilakukan dengan memilah buah kopi berdasarkan warna, ukuran, dan bentuk. Penyortiran dengan alat dilakukan dengan menggunakan mesin sortir, yang dapat memisahkan buah kopi berdasarkan berat, densitas, atau warna.

BACA JUGA:Pengajuan Ditolak, Begini Cara Cerdas Menghapus Data Pribadi dari Pinjol yang Belum Lunas

Pengupasan Kulit

Tahap kedua yang harus dilakukan adalah pengupasan kulit. Pengupasan kulit adalah proses pengelupasan kulit buah kopi yang menutupi biji kopi. Kulit buah kopi harus dikupas agar biji kopi dapat diproses lebih lanjut. Pengupasan kulit dapat dilakukan secara basah atau kering.

Pengupasan kulit secara basah dilakukan dengan cara menggiling buah kopi dengan air, sehingga kulit terlepas dari biji kopi. Pengupasan kulit secara kering dilakukan dengan cara menjemur buah kopi di bawah sinar matahari, sehingga kulit mengering dan retak. Kemudian, kulit digiling untuk melepaskannya dari biji kopi.

Pengupasan kulit harus dilakukan dengan hati-hati, agar biji kopi tidak rusak atau pecah. Biji kopi yang rusak atau pecah dapat menurunkan kualitas kopi dan mengubah rasa kopi.

Fermentasi

Tahap ketiga yang harus dilakukan adalah fermentasi. Fermentasi adalah proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme, seperti bakteri atau jamur. Fermentasi dilakukan untuk menghilangkan lapisan lendir yang masih menempel pada biji kopi setelah pengupasan kulit. Lapisan lendir ini harus dihilangkan agar biji kopi dapat dikeringkan dengan baik.

Fermentasi dapat dilakukan secara alami atau dengan bantuan bahan kimia. Fermentasi secara alami dilakukan dengan cara merendam biji kopi dalam air bersih selama beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada suhu dan keasaman air. Fermentasi dengan bantuan bahan kimia dilakukan dengan cara menambahkan enzim atau asam ke dalam air rendaman, sehingga mempercepat proses fermentasi.

Fermentasi tidak hanya berfungsi untuk membersihkan biji kopi, tetapi juga untuk memberikan rasa dan aroma yang khas pada kopi. Fermentasi dapat mempengaruhi kadar asam, manis, dan pahit pada kopi. Fermentasi harus dilakukan dengan tepat, agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan fermentasi. Kelebihan fermentasi dapat menyebabkan kopi menjadi asam atau bau. Kekurangan fermentasi dapat menyebabkan kopi menjadi hambar atau tawar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: