Menurut BMKG: Musim Kemarau Tahun 2024 Akan Lebih Parah Dibanding Tahun 2023, Berikut Puncaknya

Menurut BMKG: Musim Kemarau Tahun 2024 Akan Lebih Parah Dibanding Tahun 2023, Berikut Puncaknya

Musim Kemarau Tahun 2024 Akan Lebih Parah Dibanding Tahun 2023, Berikut Puncaknya--

RADARUTARA.ID- Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, bahwa pada tahun 2024 ini Indonesia akan dilanda musim kemarau pada bulan Mei-Juni 2024. Menurut Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A Fachri Rajab, saat ini Indonesia sedang mengalami puncak musim hujan. 

Ini, disampaikan secara terbuka di dalam forum rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah Tahun 2024 pada hari Senin 5 Februari 2024. Dikutip dari paparannya melalui rapat tersebut, fenomena El Nino masih terpantau dan akan aktif pada bulan Januari. 

Tapi, saat ini musim hujan kini berangsur diminta  pada posisi netral sejak bulan Maret 2024. Dengan begitu, curah hujan tahunan pada tahun 2024 ini diprediksi mendekati normal.

Meskipun masih asal daerahnya yang diprediksi bahkan mengalami kecurangan dan diatas normal dan dibawah. 

BACA JUGA:Belum Tahu Lokasi Tempat Mencoblos Pemilu 2024 Dimana? Berikut Cara Cek TPS Secara Online Tanpa Ribet

Diketahui, bahwa El Nino merupakan fenomena iklim di mana terjadi anomali kenaikan suhu permukaan laut. Ini, mengakibatkan musim kemarau lebih panas dan kering ekstrem dibanding musim kemarau biasanya. 

El Nino di Indonesia mulai sejak kemarau di Indonesia pada tahun 2023 lebih ekstrem hingga memicu timbulnya produksi pangan dan lonjakkan kenaikan suhu maksimum harian di sejumlah daerah.

"Dapat kami sampaikan, saat ini memang kita dalam periode puncak musim hujan 2024, di bulan Januari dan Februari. Namun demikian ada beberapa daerah yang sudah memasuki periode kemarau ya seperti Aceh, Sumatra Utara bagian Timur, dan Riau. Karena di daerah itu memang terjadi 2 kali musim hujan dan saat ini sudah masuk musim kemarau," ungkapnya pada tayangan akun Youtube Kemendagri yang dikutip pada Selasa 6 Februari 2024.

Diprediksi BMKG, mulai bulan Januari-Februari 2025 umumnya kategori menengah-sangat tinggi di sebagian wilayah dengan curah hujan rendah (<100 mm/bulan) diprediksi terjadi di pesisir Sumatera bagian Utara Aceh, Sumatera Utara hingga sebagian Riau, Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara serta sebagian Papua Barat. 

BACA JUGA:APDESI Sujud Syukur, Revisi Undang-Undang Desa Diterima

Tapi masih, Fachri, curah hujan tinggi sampai bulan Maret masih berpotensi terjadi di sebagian besar Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah bagian Utara, Kalimantan Barat bagian Utara, Kalimantan Tengah bagian Utara, Sulawesi Tengah, termasuk Sumatera Selatan dan sebagian Lampung.

"Kemudian kita memasuki kemarau pada bulan Mei. Daerah-daerah yang perlu menjadi kewaspadaan kita, seperti Jawa Tengah bagian Timur, Jawa Timur, Bali, NTT, curah hujan sudah mulai rendah di bulan Mei. Ini kaitannya dengan penanaman tanaman pangan," tandasnya.

Bagi wilayah yang mengalami musim kemarau akan semakin meluas dan diprediksi pada bulan Juli 2024, Indonesia mengalami puncak musim kemarau. 

"Daerah coklat pekat semakin banyak, sebagian besar Jawa, sebagian besar Sumatra, Sulawesi juga," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: