Mengenal Tari Andun, Seni Tradisional Asal Bengkulu Selatan
Mengenal Tari Andun, Seni Tradisional Asal Bengkulu Selatan--
RADARUTARA.ID - Tari Andun adalah tari tradisional yang asalnya dari Bengkulu Selatan. Umumnya, Tari Andun ditampilkan pada malam hari saat ada pesta pernikahan di Kabupaten Bengkulu Selatan, terutama di Kota Manna. Tari Andun dilakukan secara berpasang-pasangan ataupun kelompok.
Dulunya, tari ini dipakai sebagai sarana untuk mencari jodoh setelah selesai musim panen padi. Tetapi saat ini, tari Andun dipakai sebagai sarana hiburan masyarakat di pesta pernikahan ataupun pelestarian tari daerah.
Penampilan tari Andun diikuti dengan musik kolintang, alat musik ini paling terkenal di tengah masyarakat Provinsi Bengkulu. Kolintang berasal dari logam supaya bunyi yang dihasilkan lebih lantang. Kolintang memiliki jumlah sebanyak enam buah dan dimainkan oleh dua orang.
BACA JUGA:Perbandingan Harga Samsung Galaxy S24 Series dengan iPhone 15, Kamu Bakal Pilih yang Mana?
Ada dua jenis tari Andun, yaitu tari Andun Kebanyakan dan tari Andun Lelawanan. Tari Andun kebanyakan dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok dengan jumlah penari lebih dari 10 orang dan sejenis.
Contohnya, 10 orang perempuan semua atau 10 orang laki-laki semua. Sementara tari Andun Lelawanan dilakukan secara berlawanan ataupun berpasangan oleh laki-laki dan perempuan misalnya bujang dan gadis yang belum menikah ataupun belum berkeluarga.
Tari Andun Lelawanan dilakukan oleh tiga pasang penari, seperti tiga laki-laki dan tiga perempuan.
BACA JUGA:Boleh Dicoba, Begini 5 Tips Menaklukkan Hati Janda Muda Tajir Melintir
Personel dalam melakukan tari Andun Kebanyakan asalnya dari berbagai kalangan, terdiri dari orang tua, muda, hingga anak-anak, semuanya boleh ikut menari.
Ada dua rombongan, yaitu rombongan laki-laki yang dipimpin oleh pengantin laki-laki dan rombongan perempuan yang dipimpin oleh pengantin perempuan. Pertama yang tampil yaitu rombongan dari pihak laki- laki.
Mereka akan melakukan koreografi pola lantai lingkaran dengan cara tujuh putaran ke kanan dan tujuh putaran ke arah kiri. Lalu, rombongan perempuan menyusul dengan melakukan koreografi yang serupa.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: