Masih Suka Membandingkan Anakmu dengan Anak Tetangga Bunda? Jangan Lagi Ya! Dampaknya Sefatal Ini Loh

Setiap anak memiliki kemampuan dan cara belajarnya sendiri, daya berpikir dan cara tangkap pikiran mereka pasti berbeda antara satu anak dengan yang lainnya, oleh sebab itulah dengan sikap membanding-bandingkan orang tua terhadap anaknya akan membuat mereka meragukan kemampuan mereka sendiri.

Seharusnya sebagai orang tua haruslah senantiasa mendukung atas setiap perolehan anak,  bukan malah menjatuhkan dengan cara membanding-bandingkan kemampuannya.

Berikan kesempatan kepada mereka untuk berubah dan menunjukkan kemampuan mereka sesungguhnya dengan belajar yang lebih giat, bila perlu bantulah mereka untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara memberikan semangat ataupun memberikan pendidikan.

BACA JUGA:Ini Dia Kriteria Agar Suara Anda Dinyatakan Sah Saat Nyoblos Pada Pemilu 2024

4. Sering berpikiran Negatif 

Terlalu sering membanding-bandingkan anak akan menimbulkan perasaan negatif yang kuat pada dirinya, mereka akan tidak percaya dengan kemampuan diri mereka sendiri, menjadi takut gagal, bahkan yang paling parah mereka enggan untuk memulai. Mereka akan jadi pribadi yang penakut untuk memulai segala sesuatu hal yang baru dan tidak ingin belajar terhadap hal-hal yang mereka inginkan.

Tidak adanya apresiasi apalagi semangat dari orang tua akan membuat mereka merasa tidak dihargai atas perjuangannya, bahkan tindakan terlalu sering membanding-bandingkan akan menimbulkan perasaan cemburu dan enggan untuk berjuang lebih keras lagi. Hal tersebutlah yang tentunya akan berdampak buruk bagi mereka hingga dewasanya kelak.

Kebanyakan bagi orang tua membanding-bandingkan memang suatu tindakan untuk memotivasi, namun terkadang orang tua lupa bukan hanya sekedar motivasi saja orang tua juga harus memberikan apresiasi kepada mereka atas setiap usaha dan perjuangannya. Apabila kebiasaan membanding-bandingkan ini terus berlanjut dan bahkan berulang kali akan menimbulkan dampak buruk dalam perkembangan mereka hingga dewasanya nanti.*

Sumber: