Kenapa Jepang Pertama Kali Mendarat di Tarakan Kalimantan di Zaman Penjajahan? Ternyata Ini Alasannya
Kenapa Jepang Pertama Kali Mendarat di Tarakan Kalimantan di Zaman Penjajahan? Ternyata Ini Alasannya--
RADARUTARA.ID - Tarakan adalah kota sekaligus pulau terbesar yang ada di Kalimantan Utara, Indonesia. Wilayah tersebut memiliki sejarah yang kaya, terutama dalam konteks kilang minyak di era pemerintahan Belanda.
Saat Belanda berkuasa, Tarakan merupakan pusat produksi minyak yang signifikan.
Kepentingan strategis Tarakan di masa perang Asia-Pasifik membuatnya menjadi sasaran empuk bagi Jepang. Pulau ini terkenal menghasilkan lebih dari lima juta barel minyak per tahunnya dengan basis parafin, sehingga membuatnya menjadi salah satu pusat pemrosesan minyak terbesar di Hindia Timur di tahun 1940.
Saat Perang Dunia II, Jepang, menghadapi ketidakpastian pasokan minyak, hingga akhirnya memutuskan untuk merebut sumber minyak bumi di Hindia Timur, terutama di Tarakan. Pada tanggal 11 Januari 1942, pasukan Jepang mendarat di Tarakan, menyabotase kilang minyak, hingga merebut ladang minyak di beberapa wilayah sekitarnya.
BACA JUGA:Apa Kamu Sudah Tahu? Pemilik 6 Zodiak Ini Mendadak Kaya di Tahun 2024, Siap-Siap Rekeningnya Jebol
Walaupun Jepang berhasil menguasai sumber daya tersebut, Tarakan menderita akibat penduduk yang kurang gizi dan pekerjaan paksa terhadap 300 wanita. Keterbatasan kapal tanker Jepang menyebabkan evakuasi dari Tarakan di bulan Juli 1944.
Saat Perang Dunia II tahun 1945 sebelum pertempuran Tarakan, Jepang menyatakan, cadangan minyak mentah di California akan habis dalam waktu kurang dari dua tahun untuk tingkat konsumsi. Ketika itu, Amerika Serikat dan Inggris menghentikan ekspor minyak ke Jepang pada bulan Juli 1941.
Hubungan Jepang dengan Amerika Serikat dan Inggris pun mulai memanas. Tetapi, Jepang mempunyai alternatif lain yakni merebut sumber minyak bumi di Hindia Timurl lebih tepatnya di Tarakan.
Pada akhirnya Pasukan Jepang mendarat di Tarakan pada tanggal 11 Januari 1942 dan menyabotase semua kilang minyak. Jepang merebut ladang minyak yang ada di kota Miri, Malaysia dan Balikpapan, Indonesia pada bulan Januari. Lalu, Sumatera pada bulan Februari dan Pulau Jawa pada bulan Maret.
BACA JUGA:Jalan Liku Sembilan Amblas, Pengendara : Kalo Gak Mau Terjebak Macet, Pikir-pikir Lagi Lewat Sini
Jepang menjadikan Tarakan sebagai landasan udara pertama yang strategis untuk meluncurkan serangannya. Tetapi, Jepang tidak cukup mempunyai kapal tanker untuk mengangkut banyaknya minyak di Tarakan.
Pada akhirnya revolusi Indonesia terjadi pada akhir 1940-an. Kapal tanker Jepang pun akhirnya meninggalkan Tarakan pada bulan Juli 1944 setelah bom serangan sekutu yang merusak fasilitas di ladang minyak.
Pertempuran Tarakan kedua pada bulan Juni 1945, yang melibatkan Brigade ke-26 veteran Australia, menjadi pertanda akhir kekuasaan Jepang dan menjadi bagian dari perjuangan menuju kemerdekaan Republik Indonesia.
Revolusi Indonesia pada akhir 1940-an membawa perubahan yang signifikan di Tarakan dan akhirnya membebaskannya dari para penjajah.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: