Lezat Tapi Berbahaya Bagi Kesehatan, Begini Efek Samping Kol Goreng yang Harus Diperhatikan

Lezat Tapi Berbahaya Bagi Kesehatan, Begini Efek Samping Kol Goreng yang Harus Diperhatikan

Lezat Tapi Berbahaya Bagi Kesehatan, Begini Efek Samping Kol Goreng yang Harus Diperhatikan--

RADARUTARA.ID - Sayuran kol mentah mungkin jarang disukai lantaran rasanya yang kurang sedap, baunya yang aneh, serta teksturnya yang keras. Namun berbeda jika digoreng, kol akan berubah menjadi lebih gurih dan lezat.

Teksturnya juga lebih lembut sehingga gampang dikunyah. Meski demikian, kamu wajib waspada. Di balik kelezatan kol goreng, ada potensi masalah bagi kesehatan yang bisa membahaya kondisi tubuhmu. Simak selengkapnya dibawah ini:

1. Menambah jumlah kalori

Kalori dalam kol goreng lebih tinggi akibat adanya kalori ekstra dari minyak goreng. Ketika digoreng, kol akan menyerap banyak minyak. Kalau sesendok makan minyak goreng memberikan sekitar 45 kalori, bayangkan kalau kamu mengkonsumsi banyak kol goreng dalam satu waktu.

BACA JUGA:10 Jenis Tanaman yang Cocok untuk Aviary Mini, Agar Terlihat Alami Seperti di Hutan

2. Merusak kandungan nutrisinya

Sebenarnya Kol sangat kaya akan nutrisi. Seratus gram kol segar terkandung 2,1 gram protein, 0,5 gram lemak, hingga 3,6 gram karbohidrat. Sayuran ini juga memiliki banyak serat, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin K, dan mineral seperti kalsium, fosfor, serta mangan. Namun Sayangnya, proses menggoreng suhu tinggi akan merusak nutrisi.

3. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke  

Walaupun lezat, kol goreng sebenarnya tidak bersahabat dengan jantung. Ketika dipanaskan melampaui titik asapnya, struktur kimia minyak akan berubah. Pengolahan secara berulang dengan minyak yang sama juga bisa mengubah minyak menjadi lemak trans. Lama kelamaan, plak lemak trans ini akan menghambat aliran darah sehingga terjadi stroke, penyakit jantung, sampai serangan jantung.

BACA JUGA:Garuda Indonesia Tebar Promo Tiket Besar-besaran Jelang Libur Nataru, Diskon hingga 80 Persen

4. Meningkatkan risiko kanker

Kol mempunyai senyawa antikanker yang disebut dengan sulphoraphane. Sulphoraphane bekerja dengan cara menghambat enzim histone deacetylase. Enzim ini memiliki peran dalam perkembangan bermacam jenis kanker, terutama kanker kulit, pankreas, dan prostat.

Kol goreng memang akan terkenal akan cita rasanya, namun manfaat dan nilai nutrisinya malah akan berkurang. Mengonsumsi kol yang digoreng bahkan mampu meningkatkan risiko beberapa penyakit terutama stroke, penyakit jantung, sampai beragam kanker.

Jika sesekali, kamu boleh saja melahap sayuran goreng termasuk kol sebagai pendamping untuk menu makan. Tetapi, wajib diingat untuk membatasi jumlahnya dan jangan pernah mengonsumsinya terlalu sering untuk mencegah risiko terkena bermacam penyakit.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: