Bibit Siklon Mulai Terlihat, BMKG Beri Peringatan untuk 2 Wilayah Ini dari Ancaman Bencana

Bibit Siklon Mulai Terlihat, BMKG Beri Peringatan untuk 2 Wilayah Ini dari Ancaman Bencana

Bibit Siklon Mulai Terlihat, BMKG Beri Peringatan untuk 2 Wilayah Ini dari Ancaman Bencana--

RADARUTARA.ID- Bibit Siklon tropis 99W mulai terdeteksi oleh Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Ini, menandakan akan muncul hujan dan potensi bencana alam di dua wilayah Indonesia. 

Berdasarkan unggahan Instagram resmi BMKG @infobmkg, bibit Siklon tersebut terpantau ada di teluk Benggala dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum sebesar 1009 hPa bergerak ke arah barat. 

Dikatakan Deputi Metereologi BMKG, Guswanti, bibit Siklon 99W dalam waktu 24 jam kedepan bisa berdampak pada kondisi cuaca di Indonesia. Menyebabkan turun hujan dengan intensitas sedang sampai lebar di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

 BACA JUGA:Berikut Daftar Coklat yang Masuk Boikot Pro Israel Beredar di Mini Market, Ada Produk Oreo dan Cadbury

Kata dia, bibit siklon tropis dengan kecepatan angin maksimum 15 Knot dan tekanan udara minimum 1009.0 hPa itu bergerak ke barat. 

"Potensi bibit siklon 99W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," ungkapnya dikutip dari lama Antara, Selasa 28 November 2023. 

Meskipun begitu, Guswanto, tetap menghimbau kepada penduduk Aceh dan Sumatera Utara agar tetap waspada. Karena hujan dengan intensitas sedang sampai lebat akan turun dengan durasi lama dan bisa mengakibatkan bencana alam seperti banjir serta tanah longsor. 

BACA JUGA:Sahh! Pemkab Bengkulu Utara Anggarkan Rp7 Miliar Lebih untuk Tornas Kades, Berikut Jenis dan Spesifikasinya

Lanjut Guswanto, gelombang tinggi pada bibit siklon 99W juga berpotensi menimbulkan gelombang sampai 4 meter di Laut Natuna Utara serta gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di perairan Kepulauan Anambas, perairan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Subi sampai Serasan, perairan Utara Sabang, Selat Malaka bagian Utara, perairan Lhoksumawe dan Laut Natuna. 

Selanjutnya, keumunculan gelombang tinggi ini juga beresiko terhadap keselamatan pelayaran dan berdampak kepada kehidupan masyarakat di pesisir. 

Kendati demikian, Guswanto, memastikan, BMKG akan terus memantau bibit siklon tropis itu dan dampaknya terhadap cuaca di Indonesia.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: