Bagaimana Hukum Membaca Surat Pendek yang Sama Tiap Rakaat saat Salat? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat

RADARUTARA.ID - Dalam agama Islam, surah Al-Fatihah adalah surah yang senantiasa dibaca disetiap rakaat dalam sholat, tetapi bagaimana dengan surat pendek yang menyertainya, apakah boleh sama di baca di setiap rakaatnya?

Berdasarkan video yang diunggah dalam akun YouTube Audio Dakwah, Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan hukum mengulangi surah pendek dalam salat adalah sah atau diperbolehkan.

Menurut UAH, di antara surah-surah dalam Al-Qur’an, ada surah pendek yang terdapat dalam juz 30 atau biasa dikenal dengan Juz Amma.

BACA JUGA:Rencana MUI Cabut Sertifikat Halal terhadap Produk Pendukung Israel Ditolak KSP, Begini Katanya

Umumnya, ada beberapa surat pendek yang kerap dibaca ketika salat diantaranya ada surah An Nas, Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, serta surah lainnya.

Kata Ustaz Adi Hidayat, mengulang bacaan surat pendek yang sama di setiap rakaatnya hukumnya adalah sah lantaram tidak memengaruhi keabsahan dari salat tersebut.

Menurut kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, sebuah ensiklopedi fikih yang diterbitkan oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait, hukum mengulangi bacaan surat pendek yang sama di setiap rakaat juga sah atau diperbolehkan.

BACA JUGA:Kemendes Buka Lowongan Kerja untuk Pendamping Desa 2023, 2.700 Formasi dengan Gaji Sampai Rp15 Juta

Yang Artinya: “Mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Syafi'i, dan Hambali berpendapat bahwa tidak apa-apa bagi orang yang salat mengulangi surah dari Al-Qur’an yang sudah ia baca pada rakaat pertama. Ulama mazhab Maliki berpendapat bahwa makruh mengulangi surat yang sama.”

Hukum diperbolehkan mengulangi surat yang sama ini sesuai dalam hadis Nabi Muhammad SAW berikut ini:

Yang Artinya: “Seorang laki-laki dari Juhainah mengabarkannya bahwa ia mendengar Nabi  Muhammad saw. membaca di dalam salat Subuh surah Az-Zalzalah di kedua rakaatnya, maka aku tidak tahu apakah Rasulullah saw. lupa atau membacanya dengan sengaja.” (HR. Abu Dawud no. 816; hadis sahih menurut Imam Nawawi).*

Sumber: