Ternyata Ini 5 Alasan Kenapa Negara Arab Tak Kirim Pasukan Militer Bantu Palestina Lawan Israel

Ternyata Ini 5 Alasan Kenapa Negara Arab Tak Kirim Pasukan Militer Bantu Palestina Lawan Israel

Ternyata Ini 5 Alasan Kenapa Negara Arab Tak Kirim Pasukan Militer Bantu Palestina Lawan Israel--

RADARUTARA.ID - Negara-negara Arab ataupun negara mayoritas Muslim memang menyatakan dukungan penuh terhadap rakyat Palestina ketika perang antara Israel dengan Hamas memanas.

Namun, dukungan yang diberikan bukanlah berupa pasukan militer ataupun pemasok senjata ke kelompok Hamas di Gaza. 

Dukungan yang diberikan berupa finansial untuk menopang kehidupan rakyat Gaza yang sedang menderita dan dukungan diplomasi PBB demi menghentikan perang Israel di Gaza.

Tetapi, Iran yang mendukung Hamas tidak terbuka terkait bantuan yang diberikan ke Hamas. Walaupun demikian, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu meyakini sebanyak 90 persen anggaran militer yang dimiliki Hamas asalnya dari Iran.

BACA JUGA:Sudah 10 Hari Mahasiswi Asal Curup Hilang Tanpa Kabar, Keluarga Berharap Bisa Kembali dengan Selamat

Berikut ini adalah 5 alasan kenapa negara-negara Arab dan mayoritas negara Islam tidak mengerahkan pasukan militer merek untuk membantu Hamas. 

1. Diplomasi

Negara-negara Islam lebih sering mendukung perjuangan rakyat Palestina melalui upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan daripada intervensi militer. Mereka berupaya untuk menggapai solusi politik yang berkelanjutan melalui negosiasi dengan pihak-pihak yang terlibat. 

2. Aliansi Internasional

Beberapa negara Islam memiliki hubungan diplomatik dan aliansi strategis dengan negara-negara Barat yang mungkin saja mampu menghendaki stabilitas di Timur Tengah.

Intervensi militer tentu saja bisa akan memperburuk hubungan antara mereka dengan negara Barat, walaupun faktanya Barat mendukung Israel. 

BACA JUGA:Berteknologi Gahar dan Mewah, Nokia Luncurkan Magix Max 2023

3. Ketidaksetujuan Internasional

Adanya kekhawatiran bahwa intervensi militer dalam konflik ini bisa memuncuulkan reaksi internasional yang akan merugikan, khususnya sanksi ekonomi dan tahanan politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: