Masuk Surga Karena Sering Membaca Sayyidul Istighfar, Begini Tata Cara Mengamalkannya

RADARUTARA.ID - Mengingat Allah SWT dengan cara berdzikir termasuk salah satu amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Di antara banyaknya bacaan dzikir yang diajarkan oleh Nabi yakni dzikir yang paling utama bernama sayyidul istighfar.

Dalam sebuah hadits dijelaskan sebagai berikut ini:

“Bagi siapa saja yang membaca sayyidul istighfar di pagi dan petang niscaya dia akan dijamin masuk surga.” (H.R. Bukhari dan An Nasa’i).

BACA JUGA:Viral, Anak Berusia 3 Tahun Diduga Sengaja Dibuang Ibunya Di Semak-Semak

Berdasarkan hadist tersebut disebutkan waktu mustajab untuk membaca dzikir sayyidul istighfar yakni ketika pagi dan petang.

Dzikir pagi bisa dilaksanakan mulai subuh hingga siang hari ketika matahari bergeser ke arah barat.

Sementara dzikir petang bisa dilaksanakan mulai dari menjelang magrib hingga tengah malam. Bukan hanya pagi dan petang saja, namun sayyidul istigfar juga bisa dibaca ketika malam hari sebelum tidur.

Hal ini tercantum dalam hadits H.R. Bukhari No. 6306:

“Barang siapa yang membaca sayyidul istighfar di waktu malam dengan sungguh-sungguh, kemudian meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk golongan penghuni syurga."

BACA JUGA:Hindari Bahan Kimia, Ternyata Tanaman ini Bisa Mengusir Nyamuk

Berikut ini bacaan sayyidul istighfar: "Allahumma anta robbii laa ilaaha ila anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzubika min syarri maa shona’tu. Abuu-u laka ni’matika ‘alayya, wa abuu-u laka bi dzanbii. Faghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba ilaa anta."

Artinya:

“Ya Allah, Engkaulah Rabb-ku, tidak ada yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Sumber: