TikTok Siapkan 40 Ribu Moderator Demi Menyaring Konten Sensitif Terkait Israel Vs Hamas

TikTok Siapkan 40 Ribu Moderator Demi Menyaring Konten Sensitif Terkait Israel Vs Hamas

TikTok Siapkan 40 Ribu Moderator Demi Menyaring Konten Sensitif Terkait Israel Vs Hamas--

RADARUTARA.ID - TikTok telah siap menghadapi tantangan konten yang berkaitan dengan konflik antara Israel dan Hamas dengan mengeluarkan strategi baru dalam menangani konten sensitif.

Mereka telah membentuk tim global yang terdiri dari 40.000 ahli keamanan untuk menangani masalah tersebut. Pendekatan yang mereka lakukan adalah dengan mempertimbangkan sudut pandang yang beragam dan memperhatikan perbedaan budaya dan sentimen regional.

Selain itu, TikTok juga meningkatkan moderasi khusus bahasa dengan mempekerjakan lebih banyak moderator yang fasih berbahasa Arab dan Ibrani.

BACA JUGA:Unik! Pemilik Warung Nasi di Ponorogo Gunakan Alphard Mewah untuk Berjualan 6 Menu Khas Nusantara

Hal ini bertujuan untuk menampilkan konten berbahaya secara lebih efektif dan menyediakan sistem penyaringan yang lebih tepat, dengan mempertimbangkan aspek bahasa dan budaya yang mungkin terlewatkan oleh algoritma umum.

Respons yang cepat dan peka secara budaya menjadi fokus utama TikTok dalam menghadapi konten terkait konflik ini. Mereka telah memperluas dukungan kesejahteraan bagi para moderatornya, untuk memberikan perhatian yang lebih baik terhadap aspek psikologis dari pekerjaan mereka yang seringkali diabaikan.

Selain itu, TikTok juga mengambil langkah-langkah teknologi untuk memerangi informasi palsu dan konten sadis. Mereka tidak hanya menghapus video yang melanggar kebijakan mereka, tetapi juga memastikan bahwa konten yang tetap ada memiliki alasan yang benar-benar valid.

BACA JUGA:Ini 7 Produk Israel yang Laris di Indonesia, Rata-rata Mainan Anak-anak

TikTok juga menerapkan pembatasan dan layar opt-in untuk konten yang berpotensi merugikan kepentingan publik, serta melakukan penghapusan dan penghentian siaran langsung yang terkait langsung dengan situasi Israel-Gaza.

Ke depannya, TikTok akan memperkenalkan peringatan tentang misinformasi dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Inggris, Ibrani, dan Arab. Hal ini menunjukkan komitmen mereka dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan menjaga keamanan penggunanya.

Dengan strategi baru ini, TikTok tidak hanya bereaksi terhadap krisis, tetapi juga merencanakan masa depan digital yang lebih aman bagi audiens global mereka.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: