Suku Afar, Penambang Garam Afrika yang Tinggal di Tanah Kematian, Begini Fakta Uniknya
Suku Afar, Penambang Garam Afrika yang Tinggal di Tanah Kematian, Begini Fakta Uniknya--
RADARUTARA.ID - Suku Afar adalah masyarakat yang berada di wilayah Ethiopia. Penduduk tersebut tinggal di wilayah yang terdiri atas beberapa negara, tetapi tidak mempunyai hak politik ataupun perbatasan di negara tersebut.
Wilayah ini mempunyai suhu yang cukup panas yang menjadikan Danau Afar sebagai komoditas utama untuk mereka bertahan hidup dalam beraktivitas sehari-hari.
Perdagangan garam ini terdiri dari para pedagang dari seluruh Ethiopia, sehingga mereka bisa menjual garam tersebut untuk mengantongi upah.
Tetapi, harga tumpukan garam disini dinilai cukup murah, hal tersebut yang mengakibatkan penduduk suku ini mendapat perlakuan yang tidak adil.
BACA JUGA:Wisata Angker di Bengkulu : Sosok Gaib Penunggu Pantai Panjang Ajak Pengunjung Berfantasi
Berikut ini merupakan 5 fakta unik tentang Suku Afar di Ethiopia:
1. Bersifat nomaden
Masyarakat suku Afar adalah sekelompok yang tinggal di wilayah Ethiopia, wilayah itu dikenal dengan julukan 'Tanah Kematian' yang cukup kejam di dunia.
Karena memiliki latar belakang kehidupan yang sulit, suku ini memiliki sifat yang tegas dan tidak ramah.
BACA JUGA:Mental Tempe Jangan Coba Uji Nyali ke Gunung Bungkuk di Bengkulu, Ini Sosok Mistis Penunggunya
2. Mayoritas penduduk penambang garam
Ada sebuah danau yakni Danau Afar yang terkenal sebagai dataran garam yang tidak bisa dilewati oleh air hujan. Wilayah ini juga termasuk bagian dari Danakil yang letaknya berada di Ethiopia, yang membentang seluas 60.000 km persegi, dan berada di ketinggian 130 meter di bawah permukaan laut.
Dataran ini adalah tempat di mana para masyarakat setempat menambang garam untuk dijual. Mereka akan bekerja dari pagi hingga petang, jarak danau ini juga terbilang cukup jauh dari tempat tinggal mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: