Pemkab Didesak Akomodir Dampak Bencana Alam di Lubuk Mindai hingga Hilangnya Perahu Nelayan di Karang Pulau

Pemkab Didesak Akomodir Dampak Bencana Alam di Lubuk Mindai hingga Hilangnya Perahu Nelayan di Karang Pulau

Sigit/RU.ID- Kondisi longsor di Lubuk Mindai yang ancam rumah warga--

RADARUTARA.ID- Anggota DPRD Bengkulu Utara dari Dapil IV, Edi Putra, SIP, mendorong jajaran Pemkab Bengkulu melalui peran dinas terkait untuk menginvetarisir beberapa dampak-dampak bencana alam yang sempat menimbulkan kerusakan terhadap bangunan fasilitas umum hingga merugikan masyarakat.

Dikatakan Edi, seperti kerusakan bangunan fasilitas umum berupa pelapis tebing di Desa Lubuk Mindai yang saat, ini kondisinya turut mengancam keberadaan badan jalan poros di Desa Lubuk Mindai.

Di sisi lain, Edi yang saat, ini menjadi bagian dari anggita Badan Anggaran (Banggar) di lembaga DPRD Bengkulu Utara, ini juga menyingung peristiwa hilangnya salah satu perahu dan mesin milik nelayan tradisional milik Yunis di Desa Kota Bani tepatnya di areal lingkungan nelayan simpang Karang Pulau (Karpul) yang sempat dikabarkan hilang akibat dibawa oleh arus laut bersamaan dengan insiden robohnya bangunan pelapis tebing di Desa Lubuk Mindai.

"Dari seluruh dampak bencana alam yang timbul, ini kita minta Pemkab Bengkulu Utara segera mengiventarisirnya dan berupaya hadir untuk menyikapi dampak-dampak bencana alam yang merusak fasilitas umum seperti di Desa Lubuk Mindai maupun kerugian yang dialami oleh sejumlah nelayan tradisional di simpang Karang Pulau yang perahu dan mesinnya sempat hilang saat cuaca buruk terjadi beberapa waktu lalu," desaknya.

BACA JUGA:Diduga Buntut Laporan ke Polisi, 3 Perangkat Desa di Lebong Tandai Diam-diam Dipecat Kades 

Edi berharap, Pemkab Bengkulu Utara dapat menugaskan masing-masing dinas terkait untuk memetakan upaya penanganan yang harus dilakukan dalam menyikapi dampak bencana alam yang timbul tersebut. Karena sangat disayangkan kata Edi, apa bila rusaknya pelapis tebing di Desa Lubuk Mindai yang dipicu murni oleh dampak bencana alam, itu dibiarkan begitu saja.

"Di areal pelapis tebing di Lubuk Mindai, itu ada badan jalan poros penghubung antar desa dan kecamatan yang harus kita amankan. Karena jika longsoran yang terjadi saat ini dibiarkan. Cepat atau lambat, longsoran yang terjadi bisa meluas dan memakan badan jalan. Begitu dengan nelayan tradisional yang perahu dan mesinnya sempat hilang atas dampak cuaca buruk, kemarin juga bisa dieventarisir dan mendapat perhatian secara serius dari pemerintah daerah," desaknya.

Berikutnya dari sisi lembaga di DPRD Bengkulu Utara, kata Edi, apa bila diharuskan atau diperlukan dukungan anggaran untuk mendorong penuh upaya penanganan terhadap dampak bencana yang timbul, itu dirinya secara kelembagaan siap untuk mendorongnya.

"Terlepas akan ditangani melalui Dinas PU atau BPBD, tidak menjadi soal. Jika anggaran yang dimiliki tersedia, secara kelembagaan kita siap mendorong penuh perhatian-perhatian yang bisa diupayakan oleh pemerintah daerah. Termasuk kerugian yang dialami oleh nelayan di simpang Karang Pulau kami berharap juga bisa diakomodir melalui peran dinas yang bersangkutan," pintanya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: