22.400 Bibit Sawit Bersertifikasi dari Pemerintah Siap Dibagikan di Bengkulu Utara, Berikut Sasarannya

22.400 Bibit Sawit Bersertifikasi dari Pemerintah Siap Dibagikan di Bengkulu Utara, Berikut Sasarannya

Ilustrasi Bibit sawit--

RADARUTARA.ID- Total 22.400 bibit tanaman kelapa sawit berkualitas yang telah disediakan oleh Pemkab Bengkulu Utara melalui peran UPTD Pembibitan Ketahun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sektor perkebunan kelapa sawit dinyatakan sudah siap untuk dimanfaatkan.

Ditargetkan, 22.400 bibit kelapa sawit tersebut mulai didistribusikan kepada masyarakat pada bulan Agustus 2023 ini.

"Alhamdulillah, bibit kelapa sawit berkualitas yang difasilitasi oleh Pemkab Bengkulu Utara melalui kita di UPTD Pembibitan Ketahun sudah siap tanam. Selanjutnya di bulan Agustus, ini bibit berkualitas tersebut akan mulai didistribusikan ke masyarakat," ungkap Kepala UPTD Pembibitan Ketahun, Giarto, S.Ap.

BACA JUGA:Sempat Kabur, Oknum Kades yang Digrebek Saat Main Judi Akhirnya Menyerahkan Diri

Dijelaskan Giarto, tekhnis pendistribusian bibit kelapa sawit subsidi dari pemerintah ini akan diatur secara langsung oleh Dinas Perkebunan Bengkulu Utara. Sehingga dalam konteks, ini Giarto, tidak dapat mengungkapkan secara detail siapa saja nanti sasaran yang akan mendapatkan bibit kelapa sawit berkualitas dari pemerintah daerah ini.

"Yang mengatur tekhnis pendistribusian bibit nanti Dinas Perkebunan Bengkulu Utara. Karena yang memiliki data sasaran atau kriteria penerima bibit ini adalah Dinas Perkebunan Bengkulu Utara. Kami di UPTD hanya bersifat memfasilitasi pengadaan bibitnya saja," bebernya.

Lebih jauh, ditambahkan Giarto, pengadaan bibit kelapa sawit berkualitas dari pemerintah ini ditargetkan mampu mendorong hasil produksi masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara yang sebagian besar perekonomiannya bergantung dari hasil komoditi perkebunan kelapa sawit.

"Dengan bibit kelapa sawit berkualitas dari pemerintah, ini kita ingin hasil produksi masyarakat atau petani dapat meningkat. Dibanding hasil produksi yang sebelumnya hanya mengandalkan bibit seadaanya," demikian Giarto.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: