Misteri Rumah Bertiang Satu di Sulawesi, Lebar 6x6 Meter dan Berisi 12 Kamar

Misteri Rumah Bertiang Satu di Sulawesi, Lebar 6x6 Meter dan Berisi 12 Kamar

Misteri Rumah Bertiang Satu di Sulawesi, Lebar 6x6 Meter dan Berisi 12 Kamar--

Menurut kesaksian orang kala itu, pembuat rumah bertiang satu ini adalah seorang lelaki tua yang umurnya kira-kira 80 tahun, dengan jenggot panjang berwarna putih dan merah tembaga.

Konon, penduduk desa menyebut pria ini dengan nama 'Petta Wanua'

Pada tahun 2018, kabarnya ada seorang jurnalis asal luar negeri yang ingin mencari tahu tentang rumah tiang satu ini. Hanya saja, warga enggan membeberkan dan tidak mau memberikan informasi apapun pada sang jurnalis. Padahal, untuk mencapai rumah itu, Ia harus berjalan kaki masuk ke hutan yang tak ada listrik masih gelap gulita.

Informasi warga, meski pria tua pembuat rumah itu sudah meninggal. Namun, Ia kerap datang dalam mimpi seseorang dan menyuruh orang itu untuk membangun rumah tiang satu di berbagai daerah.

Menurut warga, beberapa rumah yang dibangun itu karena permintaan dari pria tua yang masuk ke dalam mimpi seseorang itu.


Rumah tiang satu di Sopeng--

Menurut cerita To Riolota, semua kabupaten di Sulawesi Selatan ditemukan rumah tiang satu. Kondisinya, ada yang terawat dan ada pula yang menghilang.

Anehnya, hampir semua rumah tiang satu ini terletak di tengah hutan, seperti misalnya di hutan Jomple dan hutan Belawa, Sengkang.

Masyarakat Mandar menyebut rumah tiang satu sebagai Logo, yaitu rumah lumbung padi di masa Kerajaan Mandar.

Sementara masyarakat Bugis Makassar, menyebut rumah ini sebagai Langkeang, yaitu rumah tempat tinggal To Manurung, seseorang yang mengajari masyarakat bercocok tanam dan menjalani kehidupan dengan jujur dan bijak.

Orangtua di Sulawesi Selatan dulu pernah menyebar cerita "Engka tu matu tettong bola siddi allirina, pitu tellongenna, siseng mi celleng, irita maneng ni yena bolae" 

Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang tidak tahu asal usul rumah-rumah bertiang satu tersebut. 

Bahkan, warga mengira "Engka tu matu tettong bola siddi allirina, pitu tellongenna, siseng mi celleng, irita maneng ni yena bolae" hanyalah sebuah dongeng, namun ada dalam dunia nyata. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: