Ritual Suku Toraja yang Sangat Erat dengan Mistis, Sebelum Dimakamkan Jasad Harus Didandani

Ritual Suku Toraja yang Sangat Erat dengan Mistis, Sebelum Dimakamkan Jasad Harus Didandani

Ritual Suku Toraja Berbau Mistis, Sebelum Dimakamkan Jasad Didandani.--

RADARUTARA.ID - Suku Toraja adalah sebuah suku bangsa yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. 

Populasinya suku ini diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan sekitar 500 ribu lebih di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.


Ritual Suku Toraja Berbau Mistis, Sebelum Dimakamkan Jasad di Dandani.--

Masyarakat Suku Toraja memang terkenal dengan tradisi pemakamannya yang unik bahkan tradisi ini sudah mendunia. 

Menariknya lagi, jasad yang akan mengikuti riual upacara adat, jenazahnya didandani seperti pengantin layaknya masih hidup.

BACA JUGA:Siap-Siap, 8 Weton Ini Bakal Banjir Rezeki dan Kaya Raya karena Berkah Malam 1 Suro, Apakah Kamu Termasuk?

Selain upacara adat yang megah, selalu ada tempat khusus untuk memakamkan jenazah. Karena mereka percaya bahwa kematian tidak datang secara tiba-tiba, melainkan sebuah proses perjalanan bertahap ke dunia arwah atau akhirat.

Di sana terdapat dua tempat yang sangat terkenal dijadikan tempat peristirahatan orang-orang yang sudah meninggal, yakni makam tebing batu, dan pohon tarra. 

Untuk pemakaman orang-orang dewasa suku Toraja, biasanya menempatkan tubuh leluhur mereka di sebuah tebing batu yang sudah di desain untuk menopang tubuh mayat-mayat tersebut. 

BACA JUGA:Penuh Berkah dan Keberuntungan, Ini 12 Tanggal Lahir Paling Bahagia Selama Hidup Karena Selalu Kebanjiran Uang

Namun, berbeda dengan prosesi pemakaman orang dewasa Suku Toraja lain, pasilliran adalah tradisi pemakaman bayi, khususnya yang meninggal sebelum tumbuh gigi.

Dimana Bayi-bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi tidak dikubur di tebing-tebing atau gua, tetapi dimakamkan di sebuah pohon besar yang diameternya bisa 100 cm yaitu pohon tarra.

Kebudayaan Suku Toraja memiliki daya tarik tersendiri. Pasalnya, nuansa mistik masih melekat pada suku ini. 

Berbagai tradisi leluhur pun masih dijaga sampai sekarang. Hal ini menarik perhatian para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: