Sejarah Bisnis Tupperware : Yang Kini di Ambang Kebangkrutan karena Krisis Keuangan

Sejarah Bisnis Tupperware : Yang Kini di Ambang Kebangkrutan karena Krisis Keuangan

Sejarah Bisnis Tupperware : Yang Kini di Ambang Kebangkrutan karena Krisis Keuangan--

RADARUTARA.ID - Tupperware diciptakan oleh seorang insinyur kimia bernama Earl Tupper pada tahun 1946 di AS. Selama bertahun-tahun berkecimpung di industri plastik, Earl Tupper berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak berbau.

 

Inovasi ini digagas Earl Tupper ini untuk mengurangi limbah plastik, kerena merek Tupperware didesain agar bisa dipakai berulang kali, sehingga bisa mengurangi pemakaian plastik sekali pakai yang berkontribusi besar merusak lingkungan.

BACA JUGA:Tupperware Diambang Kebangkrutan, Saham Anjlok Hingga 84%BACA JUGA:Tupperware Diambang Kebangkrutan, Saham Anjlok Hingga 84%

Sejak didirikannya, Perusahaan ini berhasil mendistribusikan produknya di hampir 70 negara, terutama melalui perwakilan independen di seluruh dunia.

Tupperware dan wadah khasnya menciptakan bisnis penyimpanan makanan modern, design nya yang unik dengan warna-warna yang menarik begitu dicintai oleh kaum wanita terutama ibu-ibu muda.

Tapi kini Bisnis perusahaan pencipta wadah makanan Tupperware ini berada di ujung tanduk, hal ini disebabkan oleh krisis keuangan dan kalah bersaing di bisnis produk wadah makanan di dunia. Kinerja keuangan Tupperware telah merosot tajam, hal ini karena turunnya permintaan konsumen terhadap wadah makanan sejak pandemi mereda.

BACA JUGA:Ini Mobil Listrik Termurah, Bisa Dibeli di Indonesia Loh

Selama beberapa tahun terakhir, penjualan produk alat dapur Tupperware gagal bersaing dengan pemain baru yang dinilai lebih kekinian dan terjangkau.

Alasan ini yang kemudian membuat konsumen muda mulai berpaling meninggalkan Tupperware. Meski pihak manajemen telah berusaha mati-matian untuk meningkatkan sisi penjualan. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: