Penyalahgunaan Nopol di MyPertamina, Pemilik Mobil Tak Bisa Isi BBM
Dugaan penyalahgunaan nopol dalam aplikasi mypertamina terjadi di Ketahun, Bengkulu Utara--
KETAHUN RU.ID - Dugaan penyalahgunaan aplikasi MyPertamina terjadi di Kecamatan Ketahun. Ini setelah Nomor Polisi (Nopol) kendaraan salah satu warga diduga telah digunakan oleh orang lain untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui aplikasi MyPertamina. Alhasil, pemilik kendaraan yang asli, tak bisa melakukan pengisian BBM di SPBU Ketahun.
Hal ini diketahui saat pemilik kendaraan yang asli akan melakukan pengisian BBM di SPBU Ketahun, petugas SPBU menolak untuk mengisi Pertalite kendaraannya. Alasannya, Nopol kendaraan milik warga ini telah melakukan pengisian BBM jenis solar sesuai dengan jatah yang diatur dalam aplikasi MyPertamina.
Diungkapkan Lanjar Santoso, spontan hal tersebut membuat pihak pemilik mobil sempat emosi. Pasalnya, kendaraan dengan Nopol yang tertera di kendaraan dan STNK itu jelas-jelas berbahan bakar Bensin atau Pertalite, bukan Bio Solar dan sama sekali belum melakukan pengisian BBM.
"Peristiwa ini dialami oleh saudara kami. Waktu itu dia mau mengisi BBM Pertalite untuk mobilnya. Sampai di SPBU, Nopol kendaraannya tercatat sudah mengisi BBM dengan jenis Bio Solar. Padahal, mobil dia ini bahan bakarnya Pertalite dan belum melakukan pengisian. Kok bisa Nopolnya sudah terdaftar di aplikasi MyPertamina?" ungkapnya.
Atas insiden tersebut, Lanjar menduga ada upaya penyalahgunaan yang sengaja dilakukan oleh sejumlah oknum dengan mencatut Nopol kendaraan milik saudaranya itu. Sehingga Nopol kendaraan milik saudaranya sudah terdaftar di dalam aplikasi MyPertamina dan menyebabkan yang bersangkutan tidak memiliki jatah untuk membeli BBM sesuai kebutuhan kendaraannya.
"Setelah melalui perdebatan dengan operator di SPBU akhirnya kendaraan milik saudara kami ini bisa membeli BBM jenis Pertalite sesuai kebutuhan kendaraannya. Dari sini kami menilai, penerapan aplikasi MyPertamina rentan dan masih memiliki celah untuk disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan warga. Khususnya pemilik kendaraan yang Nopolnya disalahgunakan," tegasnya.
Kini, Lanjar mendesak pihak terkait untuk segera meninjau ulang penerapan aplikasi MyPertamina yang saat ini menjadi syarat pembelian BBM di SPBU. Pasalnya, jika kondisi ini terus dibiarkan dikhawatirkan ada banyak masyarakat yang dirugikan atas penggunaan aplikasi MyPertamina.
"Harus segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Karena ini sangat merugikan masyarakat yang seharusnya berhak. Dan sampai hari ini saya dengarkan kejadian yang sama sudah dialami lebih dari satu orang," desaknya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: