PUTRI HIJAU, RADARUTARA.ID- Selain membawa peralatan seperti cangkul, tim BPBD Bengkulu Utara yang diturunkan ke lokasi pencarian korban diduga tertimbun tanah longsor juga mengerahkan mesin penyemprot air berupa Alkon.
Untuk membantu proses pembersihan material tanah longsor yang diduga menimbun korban atas nama Karsim, warga Desa Lubuk Mindai, Kecamatan Ketahun.
Kabid kedaruratan BPBD Bengkulu Utara, Erviana, menerangkan, bahwa sejak Jumat (22/11) pukul 00.00 WIB malam tadi, pihaknya sudah berada di TKP untuk memimpin proses pencarian dan evakuasi korban terduga tertimbun tanah longsor.
"Kami tidak terima kalau sampai jam 11.30 WIB BPD belum ada di lokasi. Karena saya jam 00.00 WIB berada di lokasi kejadian. Saya memimpin rapat di lokasi kejadian dan mencari solusi seperti apa proses pencarian pagi ini. Dan jam 08.00 WIB pagi, personil kami berangkat ke lokasi, kami juga yang menghubungi Basarnas, BPBD sampai dan Damkar sampai. Saya tidak terima kalau BPBD dibilang tidak sampai di lokasi sampai jam 11.30 WIB. Karena sampai jam 12 malam tadi, saya berada di lokasi," tegasnya kepada radarutara.id, Sabtu (23/11).
BACA JUGA:Breaking News! Kapal Nelayan Karam Dihantam Ombak di TPI Pasar Palik, 1 Meninggal Dunia
Sementara ketika disinggung upaya apa saja yang tengah dilakukan BPBD Bengkulu Utara untuk membantu proses pencarian dan evakuasi kepada korban diduga tertimbun tanah longsor, menurut Erviana, alat BPBD Bengkulu Utara sudah bekerja dilokasi berupa Alkon.
Sesuai hasil rapat tadi malam, kata Erviana, BPBD Bengkulu Utara membawa Alkon untuk penyiraman longsoran.
Kemudian Damkar, bertugas untuk menyiram dari atas longsoran.
"Kami menurunkan tiga personil BPBD. Dan sore ini berangkat kedua itu tiga personil lagi ke lokasi," ujarnya.
Proses pencarian korban tertimbun longsor di Putri Hijau--
Lanjut Erviana, direncanakan pencarian korban sesuai SOP akan dilakukan selama tiga hari kedepan.
Dan nantinya sesuai dengan kondisi dilapangan akan dilakukan evaluasi setelah dilakukan tiga hari pencarian.
"Sesuai dengan kondisi di lapangan (jika belum ditemukan dalam waktu tiga hari) itu akan kami rapatkan ulang setelah tiga hari pencarian, dimulai dari hari kemarin," demikian Evrina.