RADARUTARA.ID- Permasalah seputar jerawat adalah tantangan yang dihadapi oleh banyak orang tanpa ada pengecualian umur.
Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya jerawat, seperti hormon dan kebersihan kulit, penelitian menunjukkan bahwa pola makan juga memainkan peranan yang sangat penting.
Salah satu pendekatan yang semakin populer dalam pengelolaan jerawat adalah membatasi konsumsi makanan dengan indeks glikemik (IG) tinggi.
Indeks glikemik adalah sistem pengukuran yang menunjukkan seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan kadar glukosa (gula) dalam darah setelah dikonsumsi.
BACA JUGA:Tips Melakukan Perawatan untuk Rambut Panjang
BACA JUGA:Konsumsi Zinc Sebagai Solusi Alami untuk Atasi Jerawat
Makanan dengan IG tinggi, seperti roti putih, nasi putih, dan makanan manis, cenderung menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
Sebaliknya, makanan dengan IG rendah, seperti sayuran, biji-bijian utuh, dan buah-buahan, memberikan peningkatan gula darah yang lebih stabil.
Penelitian menunjukkan bahwa diet dengan kandungan IG tinggi dapat mempengaruhi perkembangan jerawat.
Ketika kadar gula darah meningkat dengan cepat, tubuh melepaskan insulin dalam jumlah besar.
BACA JUGA:Jerawat di Antara Alis Bisa Jadi Penanda Alergi, Benarkah Demikian? Begini Penjelasannya!
BACA JUGA:Benarkah Kandungan Tretinoin Bisa Atasi Jerawat Closed dan Komedo? Ini Penjelasannya
Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah, tetapi juga dapat merangsang produksi sebum (minyak) di kulit, yang berkontribusi pada penyumbatan pori-pori dan peradangan—dua faktor utama yang menyebabkan jerawat.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa individu yang mengikuti diet rendah IG mengalami penurunan yang signifikan dalam jumlah jerawat dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi diet tinggi IG.
Hal ini menunjukkan bahwa mengontrol asupan karbohidrat dengan IG tinggi dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah timbulnya jerawat.