Jika tidak bisa menyembelih kurban, ulama menganjurkan agar pada hari penyembelihan kurban merasa senang. Sebab, menurut Buya Yahya bersenang-senang adalah makna dari ibadah kurban.
“Kurban itu maknanya apa? Menjadikan hari itu orang bersenang-senang. Jadi makan enak dan seterusnya. Hari libur, hari bergembira. Itulah yang diajarkan nabi,” demikian Buya Yahya.*